Sebanyak 577 Perempuan Gianyar Alami Kerawanan Sosial Ekonomi

Dikatakannya, perempuan ini sebelumnya sudah pernah mendapat bantuan mesin jahit, mesin giling tepung, bantuan ternak babi yang berkaitan dengan pemberdayaan. “Pada suatu desa, biasanya mereka bergabung menjadi satu kelompok, seperti Kelompok Usaha Bersama dengan usaha membuat jajan untuk kebutuhan upacara, usaha ternak atau usaha lainnya sehingga mereka produktif,” jelasnya lagi.

 Save as PDF
(Last Updated On: 16/11/2022)
GIANYAR-fajarbali.com | Dari 500 ribu lebih penduduk Kabupaten Gianyar terdapat sekitar 11.640-an warga  Gianyar yang mengalami persoalan kesejahteraan sosial. Data ini mengacu pada data Dinas Sosial Tahun 2021.
Sekretaris Dissos Gianyar, Nurwidyaswanto, Rabu (16/1/2022) menjelaskan data terakhir Tahun 2021 menjelaskan dari 11.643 warga yang mengalami persoalan kesejahteraan sosial, sebanyak 5.333 warga tergolong fakir miskin. Sebanyak 2.750 warga disabilitas, 577 Perempuan rawan sosial ekonomi, 167 anak terlantar. “Sebagian sudah ditangani melalui Kementerian Sosial RI, Provinsi Bali dan dana kabupaten,” jelas Nurwidyaswanto. 
 
Dijelaskan lagi, khusus untuk perempuan rawan sosial ekonomi ini, biasanya adalah perempuan single parent (janda), perempuan yang tidak menikah atau perempuan yang sudah ditinggal suami karena meninggal. “Ada banyak kriteria terhadap perempuan rawan sosial ekonomi ini, yang jelas mereka ini sendirian dan masih dalam lingkup keluarga,” jelas Nurwidyaswanto. Sedangkan dari jumlah 577 perempuan rawan rawan sosial ekonomi ini, berada merata di seluruh kecamatan di Gianyar dan pada umumnya di pedesaan. 
 
Guna membantu persoalan ini, Dissos Gianyar memohon bantuan berupa program ke Kementerian Sosial RI. “Sedangkan secara berkala, dari Dinas Sosial Provinsi sudah memberikan bantuan Sembako kepada perempuan yang mengalami persoalan sosial ekonomi ini,” jelasnya. Sedangkan dari dana dari APBD untuk tahun 2022 dan 2023 tidak dianggarkan mengingat terbatasnya anggaran. Walau demikian, perempuan dengan persoalan kesejahteraan sosial ini dibantu dengan progran lain seperti dari Dinas Pemberdayaan Perempuan. 
 
Dikatakannya, perempuan ini sebelumnya sudah pernah mendapat bantuan mesin jahit, mesin giling tepung, bantuan ternak babi yang berkaitan dengan pemberdayaan. “Pada suatu desa, biasanya mereka bergabung menjadi satu kelompok, seperti Kelompok Usaha Bersama dengan usaha membuat jajan untuk kebutuhan upacara, usaha ternak atau usaha lainnya sehingga mereka produktif,” jelasnya lagi. Sedangkan dari data Tahun 2021 tersebut, jumlah perempuan yang mengalami rawan soosial ekonomi tidak bertambah signifikan. “Tidak bertambah signifikan, selain sudah ada yang meninggal juga yang baru tidak lebih dari sepuluhan,” ungkapnya.sar
 Save as PDF

Next Post

Cabor Motor Cross Berhasil Tambah Catatan Emas dan Perak

Rab Nov 16 , 2022
Dibaca: 16 (Last Updated On: 16/11/2022) Cabang Olahraga Motor Cross Kabupaten Buleleng berjaya di Sirkuit Tengkudak, Penebel Tabanan, Rabu (16/11). SINGARAJA – fajarbali.com  I Cabang Olahraga Motor Cross Kabupaten Buleleng berjaya di Sirkuit Tengkudak, Penebel Tabanan, Rabu (16/11). Atlet motor cross Buleleng meraih medali emas kategory perorangan junior dan medali […]
IMG-20221116-WA0051-7475a7ee

Berita Lainnya