https://www.traditionrolex.com/27 Sebagian Besar Mahasiswanya Telah Bekerja Susuai Bidang Ilmu, Modal UNR Menuju Akreditasi Unggul - FAJAR BALI
 

Sebagian Besar Mahasiswanya Telah Bekerja Susuai Bidang Ilmu, Modal UNR Menuju Akreditasi Unggul

(Last Updated On: 24/03/2022)

DENPASAR – fajarbali.com | Meraih akreditasi unggul adalah tujuan semua perguruan tinggi, tak terkecuali Universitas Ngurah Rai (UNR). Keseriusan tersebut dibuktikan dengan mengundang secara khusus Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Dr. Slamet Wahyudi, ST., MT ke ‘Kampus Perjuangan’, Rabu (23/3).

Kegiatan yang dikemas dalam workshop bertajuk “PDDikti dan Akreditasi Perguruan Tinggi” itu diikuti pejabat struktural dan fungsional seluruh fakultas dan Program Pascasarjana di lingkungan UNR. Pada kesempatan itu, Slamet Wahyudi terlebih dulu menyosialisasikan regulasi teranyar yakni Peraturan BAN-PT Nomor 1 Tahun 2022 tentang Menaknisme Akreditasi.

Menurut dia, banyak hal yang disederhanakan dibanding regulasi sebelumnya. “Karena merupakan aturan baru, maka saya lebih dulu sosialisasikan peraturan tersebut. Saya datang ke sini (UNR) karena diundang secara khusus. Luar biasa semangat pimpinannya ini,” puji Slamet Wahyudi.

Selanjutnya, Slamet Wahyudi memberikan tips akreditasi sebuah program studi (prodi). Menurutnya, proses akreditasi tidaklah sulit, hanya saja ada beberapa syarat yang belum bisa dipenuhi menyangkut Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), kemudian dosen tetap minimal lima orang di tiap prodi, serta kurikulumnya. Kurikulum dituntut mampu mencapai atau melampau capaian pembelajaran lulusan dan, profil lulusan sesuai dengan yang ditetapkan perguruan tinggi.

Lebih lanjut, Slamet Wahyudi menegaskan, setiap perguruan tinggi, baik negeri mau pun swasta punya peluang yang sama meraih akreditasi unggul, apalagi BAN-PT sudah memiliki sistem yang bisa diisi sendiri oleh institusi perguruan tinggi. Hanya saja, kriterianya cukup ketat.

Untuk menjadi perguruan tinggi terakreditasi unggul, lanjut dia, paling tidak komposisi dosen berkaulifikasi doktor harus 40 persen, 55 persen berpangkat lektor, masa tunggu lulusan dalam mencari kerja minimal enam bulan serta kesesuaian bidang ilmu dengan pekerjaan (linier) minimal 60 persen. “Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat bagi teman-teman di Ngurah Rai,” harapnya.

Wakil Rektor I UNR Dr. Ade Maharini Adiandari, S.Sos, MM, RFP, CFP, AEPP, mewakili rektor mengaku optimis akreditasi UNR semakin meningkat ke depannya. Alasannya, jika dilihat dari syarat-syarat menuju unggul, lulusan UNR sebagian besar telah bekerja sesuai bidang keilmuannya, bahkan sebelum mereka menamatkan pendidikan di UNR.

Ade Maharini, berujar, UNR merupakan kampus paling unik di Bali dan Indonesia Timur, karena hampir 80 persen mahasiswanya telah bekerja di berbagai sektor. Dalam artian, komposisi mahasiswa UNR adalah kolaborasi antara ‘fresh graduate’ dan pekerja/pengusaha. Hal ini menciptakan iklim yang sangat baik di lingkungan perguruan tinggi.

“Kami rutin men-tracing atau melacak lulusan, dan hasilnya sebagian besar telah bekerja sesuai bidang. Relatif tidak ada masa tunggu. Bagi mereka yang kuliah sambil kerja, keberadaannya malah memperkuat kualitas di instasinya masing-masing setelah mendapat ilmu dari UNR,” kata Ade Maharini.

 

Ia berpendapat, workshop ini sangat penting untuk memberikan pemahaman seluruh pejabat struktural di UNR mengingat peraturan dan perkembangan teknologi informasi yang sangat dinamis. Sebagai perguruan tinggi swasta tertua kedua dan peringkat tiga perguruan tinggi swasta terbaik di Bali, menurut Ade Maharini, para dosen UNR memiliki tanggung jawab moral yang besar kepada masyarakat.

Meski demikian, lanjut Ade Maharini, UNR tidak mau egois atau mementingkan diri sendiri. Sebab, dalam workshop tersebut, UNR turut mengundang sejumlah perguruan tinggi lain di Bali. “Kami tidak berpikir untuk diri sendiri, tapi kami berharap semua perguruan tinggi di Bali berkualitas ke depannya,” ujarnya.

Disinggung soal kendala klasik yang dihadapi selama proses akreditasi prodi mau pun institusi, Ade Maharini mengaku relatif tak menemui hambatan. Hanya saja, pandemi Covid-19 sedikit memengaruhi jumlah mahasiswa baru. Ia menyadari, pandemi adalah permasalahan global yang dirasakan secara luas, tidak hanya UNR.

“Jadi bagi kami, workshop ini sangat penting. Seperti yang kita ketahui, akreditasi tidak bisa lepas dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Kami harap kehadiran Bapak Doktor Slamet yang sangat berkompeten di bidangnya mampu mencerahkan komponen akademik di internal UNR dan perguruan tinggi lain yang mengikuti kegiatan ini,” pungkas Ade Maharini. (Gde)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ini Alasan Kejati Bali Ambil Alih Penyidikan Dugaan Korupsi di LPD Sangeh

Jum Mar 25 , 2022
Dibaca: 12 (Last Updated On: 24/03/2022)DENPASAR–Fajarbali.com|  Save as PDF

Berita Lainnya