FOTO: Direktur Poltekkes Denpasar Dr. Sri Rahayu, S.Tr, Keb, S.Kep, Ners, M.Kes., melepas wisudawan pada Wisuda ke-36, Minggu (29/9/2024) di BNDCC, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung.
MANGUPURA – fajarbali.com | Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Denpasar, melepas sebanyak 991 lulusan pada Wisuda ke-36, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kuta Selatan, Badung, Minggu (29/9/2024). Dengan demikian, total alumni Poltekkes Denpasar yang telah tersebar melayani masyarakat sebagai tenaga kesehatan (nakes) mencapai 12.285 orang sejak awal berdiri 2021 silam.
Direktur Poltekkes Denpasar Dr. Sri Rahayu, S.Tr, Keb, S.Kep, Ners, M.Kes., melaporkan, wisudawan/ti kali ini, terdiri dari Diploma Tiga (D III) Keperawatan sebanyak 111 orang, D III Kesehatan Gigi 34, D III Gizi 37, D III Sanitasi 22, D III Teknologi Laboratorium Medis 94, Sarjana Terapan Keperatawan 86, Sarjana Terapan Keperawatan (STR) 22, Sarjana Terapan Kebidanan 44, Sarjana Kebidanan (STR) 116, Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika 59, Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika (STR) 23, Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan 18, Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan (STR) 43, Profesi Ners 109 dan Profesi Bidan 132 orang.
Sri Rahayu pun mengucapkan selamat kepada yudisiawan yang telah menyelesaikan semua proses pendidikan dan telah dinyatakan kompeten dalam ujian kompetensi nasional tenaga kesehatan telah lulus dan diwisuda. Ia juga melaporkan persentase kelulusan dalam ujian kompetensi nasional tahun 2024 adalah sebesar 95,99%.
”Pada wisuda ini, IPK tertinggi lulusan adalah 4,00. IPK terendah lulusan adalah 3,17. IPK rata-rata lulusan adalah 3,75. Persentase IPK ≥ 3,00 sebanyak 100%, persentase IPK ≥ 3,25 sebanyak 99,53% dan persentase IPK ≥ 3,50 sebanyak 88,16% serta persentase IPK ≥ 3,75 sebanyak 82,92%,” ucap Sri Rahayu.
Sri Rahayu memastikan, lulusan Poltekkes Kemenkes Denpasar selalu dinanti oleh pengguna. Tidak hanya di dalam, tetapi di luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan adanya sejumlah alumni yang bekerja di bidang kesehatan di Amerika, Jepang, Belgia, Belanda, Jerman dan Timor Leste. ”Saat ini 10 orang lulusan STR Keperawatan sedang program internship di Jepang sehingga yang bersangkutan mengikuti wisuda secara daring,” imbuh direktur.
Dalam upaya peningkatan kualitas layanan, Poltekkes Kemenkes Denpasar juga akan mengembangkan dan membuka program studi baru, diantaranya Prodi Sarjana Terapan Kesehatan Tradisional, Prodi Sarjana Terapan Entomologi Kesehatan, Prodi Sarjana Terapan Asuransi Kesehatan, Prodi Sarjana Terapan Teknologi elektromedik, Prodi Sarjana Terapan Terapi gigi, Prodi Diploma III Terapi okupasi , Prodi Profesi Sanitarian dan Prodi Profesi Dietisien.
Selain mendidik mahasiswa program regular, Poltekkes Kemenkes Denpasar juga menyelenggarakan program Kelas Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dan Program Profesi. Untuk kelembagaan, Poltekkes Kemenkes Denpasar telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan strata B. Demikian juga dengan semua program studi telah terakreditasi dengan strata A, Unggul dan B dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PT Kes) Indonesia. Dari 13 program studi yang ada, terdapat 5 program studi telah terakreditasi strata A, dan 4 program studi terakreditasi unggul.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan (Dirjen Nakes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI drg. Arianti Anaya, MKM., memuji kualitas Poltekkes Kemenkes Denpasar, terutama di bidang kemampuan bahasa asing, khususnya Inggris.
Berdasarkan pengalamannya tiga tahun lalu, ia datang disambut oleh mahasiswa dengan bahasa Inggris yang sangat fasih. Hal ini menjadi nilai plus, sebab Bali dikenal sebagai destinasi pariwisata dunia. Kemudian dikuatkan dengan hadirnya Kawasan Eonomi Khusus (KEK), beberapa rumah sakit bertaraf internasional dibangun.
”Dengan kompetensi lulusan di bidang kesehatan serta penguasaan bahasa asing yang baik, tentu rumah sakit-rumah sakit internasional yang ada di Bali, tidak ’mengimpor’ sumber daya manusia (SDM). Ruang ini bisa diisi oleh lulusan Poltekkes Denpasar,” kata Arianti Anaya. Secanggih apapun peralatan, jika tidak didukung SDM berkualitas, maka akan percuma.
FOTO: Pelantikan lulusan oleh Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI drg. Arianti Anaya, MKM.
Dirjen Nakes mengingatkan, banyak permasalahan kesehatan yang belum tuntas, seperti angka kematian ibu melahirkan, stunting, penyakit kanker, jantung, ginjal dan berbagai ancaman penyakit lain. Terlebih di Bali, bertebaran restoran atau makanan cepat saji yang jika pola konsumsinya tidak terkontrol, dikhawatirkan memicu ancaman penyakit.
Lulusan Poltekkes Kemenkes Denpasar juga diminta aktif dalam transformasi layanan rujukan karena pemerintah telah membangun infrastrukturnya, menjadi agen perubahan perilaku bersih dan sehat di masyarakat serta siap mengabdi bagi nusa dan bangsa.
”Waktu menyanyikan ’Padamu Negeri’ tadi, kita merasa merinding. Artinya negara sedang menunggu kehadiran adik-adik. Berikan yang terbaik bagi bangsa dan negara, sesuai janji wisudawan,” pintanya, sembari menyarankan agar lulusan tidak hanya puas finish di jenjang diploma atau sarjana, bila perlu ’gas’ hingga magister dan doktor dengan memanfaatkan celah beasiswa pemerintah.
Pesan yang tak kalah menohoh disampaikan Dirjen Nakes bahwa sekitar dua juta Warga Negara Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahunnya. Uang triliunan rupiah lepas ke luar negeri. Dengan meningkatkan kualitas pelayanan, Arianti Anaya sangat optimis ke depan, pasien-pasien itu akan memilih berobat di dalam negeri, khususnya Bali karena menawarkan berobat sambil menikmati keindahan alam dan budayanya.
Berikut profil tiga besar lulusan terbaik dari masing-masing program studi (prodi):
Prodi Diploma Tiga Keperawatan:
Peringkat I : Ida Ayu Putri Ramaswari, IPK 3,98, predikat Pujian.
Peringkat II: Gede Pio Aditya, IPK 3,96, predikat Pujian.
Peringkat III : I Komang Agus Dharma Putra, IPK 3,96, predikat Pujian.
Prodi Diploma Tiga Kebidanan:
Peringkat I : Ni Kadek Miranda Yoga Restu Mulyani, IPK 3,91, predikat Pujian.
Peringkat II : Ni Putu Dea Fridayanti, IPK 3,87 predikat Pujian.
Peringkat III : Dewa Ayu Intan Pradnya Swari, IPK 3,81 predikat Pujian.
Prodi Kesehatan Gigi Program Diploma Tiga:
Peringkat I : I Gusti Putu Agung Heri Raditya Putra, IPK 3,98, predikat Pujian.
Peringkat II : I Putu Deva Darmayana, IPK 3,97, predikat Pujian.
Peringkat III : Ni Nyoman Trisna Arta Cahyani, IPK 3,97, predikat Pujian.
Program Studi Gizi Program Diploma Tiga:
Peringkat I : Ida Ayu Putu Sulistya Dewi, IPK 4,00, predikat Pujian.
Peringkat II: Ferdi Alfian, IPK 4,00, predikat Pujian.
Peringkat III : Ni Wayan Sherly Cahyani, IPK 3,98, predikat Pujian.
Program Studi Sanitasi Program Diploma Tiga:
Peringkat I : Ni Luh Intan Pramesti, IPK 3,95, predikat Pujian.
Peringkat II : Ni Luh Putu Meisa Riskhi Putri, IPK 3,93, predikat Pujian.
Peringkat III : Andhini Dwi Putri Anggraini, IPK 3,92, predikat Pujian.
Prodi Teknologi Laboratorium Medis Program Diploma Tiga:
Peringkat I : Ni Kadek Wid Cahya Paramita, IPK 3,99, predikat Pujian.
Peringkat II : Desak Nyoman Sri Ratih Rahmaswari, IPK 3,98 predikat Pujian.
Peringkat III : Ade Rahma Agustini, IPK 3,98, predikat Pujian.
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan:
Peringkat I : I Gusti Ayu Agung Purnama Dewi, IPK 3,94, predikat Pujian.
Peringkat II : Kadek Sintyani, IPK 3,94, predikat Pujian.
Peringkat III : Ni Komang Ayu Indriyani, IPK 3,92, predikat Pujian.
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan:
Peringkat I : Ni Luh Kade Manik Wulandari, IPK 3,88, predikat Pujian.
Peringkat II : Ni Luh Gede Sri Andyawati, IPK 3,84, predikat Pujian.
Peringkat III : Putu Diah Aryani, IPK 3,84, predikat Pujian.
Prodi Gizi dan Dietetika Program Sarjana Terapan:
Peringkat I : Putu Setyarini Widharma Putri, IPK 3,96, predikat Pujian.
Peringkat II : Ni Putu Lisa Trisna Dewi, IPK 3,95, predikat Pujian.
Peringkat III : Krisentia Juvelin, IPK 3,95, predikat Pujian.
Prodi Sanitasi Lingkungan Program Sarjana Terapan:
Peringkat I : Ni Putu Nina Ayuni Sari, IPK 3,92, predikat Pujian.
Peringkat II : Ni Luh Komang Dewi Srinadi, IPK 3,88, predikat Pujian.
Peringkat III : Kd. Agoes Wahyu Widhi Permana Putra, IPK 3,84, predikat Pujian.
Prodi Teknologi Laboratorium Medis Program Sarjana Terapan:
Peringkat I : Ni Made Deliabudi Apriliapatni, IPK 3,99, predikat Pujian.
Peringkat II : Dhea Amanda Putri, IPK 3,98 predikat Pujian.
Peringkat III : Dewa Ayu Diah Dwi Pramesti, IPK 3,98, predikat Pujian.
Prodi Pendidikan Profesi Ners:
Peringkat I : Gusti Ayu Putu Yuni Arianti, IPK 4,00, predikat Pujian.
Peringkat II : I Wayan Yogik Prayoga, IPK 4,00, predikat Pujian.
Peringkat III : Luh Gede Wina Pradnya Suari, IPK 4,00, predikat Pujian.
Prodi Pendidikan Profesi Bidan:
Peringkat I : I Gusti Agung Ayu Cahyaningrum Ananta, IPK 4,00, predikat Pujian.
Peringkat II : Ni Nengah Yuvie Tamara, IPK 4,00, predikat Pujian.
Peringkat III : Ni Luh Mertasari, IPK 4,00, predikat Pujian.