Sambut HUT RI, Rotary Club of Bali Taman Lepas Tukik

(Last Updated On: 09/08/2020)

GIANYAR – fajarbali.com | Dalam upaya melestarikan keberadaan penyu sebagai salah satu satwa yang dilindungi, Rotary Club of Bali Taman kembali  melakukan kegiatan pelepasan tukik di Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Jumat (7/8/2020). Kepedulian terhadap lingkungan di tengah pandemi Covid-19 ini merupakan salah satu dari program kegiatan Rotary Club of Bali Taman.

Dalam kesempatan tersebut, Rotary Club of Bali Taman bersama wisatawan dan pengunjung pantai melepas ribuan tukik hasil penangkaran penyu Saba Asri. Ada sekitar 10 ribu ekor tukik dilepaskan dalam rangka memperingati HUT RI dan hari Konservasi Alam Nasional yang jatuh tiap tanggal 10 Agustus.

President Rotary Club of Bali Taman, Ni Made Sukasini mengatakan, kegiatan inspiratif ini menjadikan Rotary Club of Bali Taman sebagai organisasi yang sangat peduli terhadap lingkungan dan juga menjadi salah satu yang di fokuskan guna menjaga  keberlangsungan penyu agar tidak punah.

“Kegiatan ini menyambut hari kemerdekaan dan memperingati hari Konservasi Alam Nasional. Rotary Bukan hanya mendonasikan tempatnya saja, namun ikut andil dalam membantu pakan, membantu proses penetasan dan ikut melepas tukik ke laut. Sebenarnya ini adalah tanggung jawab kita bersama dalam upaya menjaga kelestarian alam,” ujarnya.

Made Sukasini menambahkan, saat ini Rotary sedang serius untuk mengajak masyarakat bersama-sama untuk melindungi keberadaan penyu khususnya yang berada di penangkaran Saba Asri.

Sementara itu, Ketua panitia kegiatan, I Made Kikik sekaligus ketua kelompok penangkaran penyu Saba Asri dalam sambutannya mengatakan, kegiatan pelepasliaran tukik Saba Asri adalah untuk mengkampanyekan pentingnya konservasi alam bagi kelangsungan hidup penyu di Pantai Saba sekaligus juga dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional. Disamping itu, menurut Made Kikik kegiatan ini juga ingin lebih memperkenalkan Eko Wisata Saba Asri ke masyarakat umum sebagai salah satu tempat konservasi penyu di Bali dan satu-satunya di Kabupaten Gianyar.

“Pelepasliaran kali ini dalam jumlah yang cukup besar mencapai 10.000 ekor dan baru pertama kali ini dilakukan. Kegiatan ini bekerjasama dengan Pemkab Gianyar dan beberapa komunitas lainnya. Tukik yang kami lepas hari ini adalah jenis penyu lekang yang memang cocok untuk pantai yang berpasir hitam,” jelasnya.

Sekda Gianyar, Made Wisnu Wijaya pada kesempatan itu menjelaskan, selain melepas ribuan tukik, dalam kegiatan ini juga dilakukan pemungutan sampah plastik di sepanjang Pantai Saba, yang diikuti oleh pegawai di Lingkungan Pemkab Gianyar, komunitas pecinta lingkungan hidup, siswa dan masyarakat.

“Kita tahu bahwa habitat penyu ini semakin berkurang. Hal ini tentu harus ada gerakan masif terkait dengan pelestarian penyu. Bagaimanapun penyu termasuk binatang yang dilindungi oleh pemerintah, tentu ini menjadi apresiasi kita, pemerintah, ada seperti yayasan dan komunitas yang konsen terhadap pelestarian penyu harus kita apresiasi,” katanya.

Ditambahkan, mudah-mudahan ke depan ini menjadikan motivasi bagi kelompok lain yang berkecimpung di bidang pelestarian lingkungan. Pemerintah akan dorong terus, pemerintah akan semaksimal mungkin untuk bisa memfasilitasi. Dalam kegiatan pelepasliaran tukik, pemerintah membantu dengan cara membeli tukik dari penangkaran untuk kemudian dilepasliarkan ke laut lepas. (dar).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

dr. Suarjaya : Layanan Penanganan Covid-19 Harus Tetap Siaga

Ming Agu 9 , 2020
Dibaca: 10 (Last Updated On: 09/08/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Ditetapkannya tatanan kehidupan era baru, membuat segala sesuatu, mulai dari sektor pariwisata, kesehatan, pendidikan, bahkan pangan harus dipersiapkan secara maksimal agar tidak terjadi klaster penyebaran dan penularan virus.  Save as PDF

Berita Lainnya