MANGUPURA-fajarbali.com | PT Samabayu Mandala (Samator) mengaku, kewalahan memproduksi oksigen untuk penanganan Covid-19. Produksi 4.000 meter kubik bahkan dikatakan belum mampu memenuhi tinggi permintaan yang mencapai tiga kali lipat setiap harinya.
“Sebenarnya dalam kondisi normal ya tidak masalah, begitu pemakaian dan kebutuhan di rumah sakit meningkat akibat covid-19 ini, dari permintaan yang mencapai dua hingga tiga kali lipat, seakan-akan gas oksigen langka,” ujar Manager areal Samator Bali, Masrin, Senin (26/7).
Proses produksi gas oksigen diperlukan waktu selama 24 jam nonstop untuk mencapai 4.000 meter kubik. Sementara itu untuk produksi liquid oksigen, pihaknya harus mendatangkan langsung dari Surabaya.
Baca Juga :
Terjaring Razia Vaksin, Satu Mobil Travel, 10 Penumpang Belum Divaksin
Pemkot Gandeng IDI dan FK Unud Gelar Tele Konseling Pasien Isoman
“Kami saat ini belum mampu memenuhi seluruh rumah sakit. Rumah Sakit Daerah seperti RSD mangusada, RS Wangaya, RSUP Sanglah, sampai Buleleng, Klungkung semuanya ada sampai Negara juga, yang kami layani mencapai 50 rumah sakit, bahkan ada juga permintaan dari rumah sakit kecil,” ungkapnya.
Kekurangan oksigen lanjutnya, terjadi semenjak peningkatan kasus Covid-19. Pihaknya terpaksa tidak melayani permintaan oksigen dari industri lainnya. Namun jika ada penurunan permintaan dari rumah sakit, pihaknya menjamin dapat memenuhi permintaan dari industri lain.
“Kapasitas produksi kita sudah maksimal, kalau pun kami melakukan penambahan produksi itu diperlukan modifikasi atau perubahan mesin yang mengharuskan mematikan mesin, ataupun membangun pabrik baru tentunya diperlukan waktu yang cukup lama. Apalagi kalau dipaksakan dari maksimal pasti akan menyebabkan kerusakan,” jelasnya.
Masrin pun mengaku, telah bekerja sama dengan Satgas Covid-19 Bali agar bisa berbagi dengan masing-masing RS di Bali. “Tentunya berdasarkan dari laporan ketersediaan atau stok di rumah sakit maupun pemakaian per harinya. Dan banyak pertimbangan lain dari satgas untuk menentukan hal itu. Tetapi karena memang keperluannya yang sangat extrim dibandingkan dengan stok yang ada. Tentunya tidak terpenuhi,” pungkasnya. (put)