TABANAN – fajarbali.com | Sungguh malang nasib Ni Kadek Rustiani (17) yang tinggal di Banjar Base, Desa Marga, Tabanan. Dimana kedua orang tuanya telah meninggal dunia karena sakit, pada akhirnya kehidupan Rustiani pun tidak seindah remaja lainnya, sebab diusianya yang cukup belia dirinya harus bekerja di Pasar Marga demi menghidupi adiknya mirisnya lagi pendapatan Rustiani hanya menerima upah Rp 10 rbu.
Hal tersebut terungkap ketika awak media menyambangi kediaman Ni Kadek Rustiani, dimana kondisi rumah yang cukup memprihatinkan dengan kondisi yang tidak terawat. Bahkan, beban Rustiani pun makin bertambah karena harus mengajak bibinya yang lumpuh terkena stroke, sehingga dengan memiliki beban hidup yang tinggi Rustiani ingin bisa kembali bersekolah demi bisa merubah nasibnya.
“Saya ingin sekali bisa melanjutkan sekolah agar bisa membiayai adik sekolah serta mempunyai pekerjaan yang layak,” ucap Kadek Rustiani ketika ditemui pada Kamis (26/12/2019).
Tidak hanya itu saja, Rustiani pun terancam diusir dari rumahnya. Pasalnya, sertifikat rumah yang di tinggalkannya tersebut telah di anggunkan ke bank swasta oleh kakaknya untuk berbisnis, dan sayangnya bisnis kakaknya rustiani pun sudah bangkrut.
“Tiyang pasrah saja kalau rumah tinggal saya diambil bank,” ucapnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kakak Rustiani yaitu Agus Rustiawan bahwa rumah tinggalnya telah di anggukan untuk keperluan berdagang sayuran, hanya saja sekarang usaha dagang sudah bangkrut tetapi dirinya tetap berusaha membayar sangkutan utang hanya saja bisa membayar bunga bank.
“Sekarang ini saya baru bisa membayar bunga bank saja, agar rumah adik saya tidak di ambil oleh bank,” tegasnya. (kdp).