Run To Care 2019, Berlari Wujudkan Masa Depan Ribuan Anak

(Last Updated On: 26/05/2019)

MANGUPURA-fajarbali.com | Setelah sukses menyelenggarakan Run To Care 2018 dengan rute Yogyakarta-Semarang pada 2018 lalu, SOS Children’s Villages Indonesia kembali akan menggelar Run To Care (RTC) Bali 2019 pada 26-28 Juli mendatang.



Mengusung konsep ultra marathon, gelaran yang menempuh jarak 150 km tersebut akan mengambil start di Kota Denpasar, melintasi Baturiti – Singaraja – Lovina – Pupuan dan akan finish di SOS Children’s Villages yang terletak di Desa Bantas Selemadeg Tabanan.

Melibatkan lebih dari 300 pelari yang berasal dari dalam dan luar negari, RTC Bali 2019 akan dilepas dari lapangan Lumintang pada pukul 22.00 Wita dengan waktu maksimal (cut of time) selama 38 jam. RTC 2019 dibuka dengan tiga kategori yaitu individu 150 km, relay dua orang masing-masing 75 dan 75 km, dan tim empat orang masing-masing 35-40-35-40 km.



Gregor  Hadi Nitiharjo, Direktur Nasional SOS Children’s Indonesia dalam acara media gathering di Hardrock Café Bali, Jumat (24/5) lalu menjelaskan, saat ini terdapat lebih dari 6.500 anak yang berada di bawah pengasuhan SOS Children’s Villages yang beada di 10 kota di Indonesia. “Berkomitmen memberikan pengasuhan, pendidikan dan kesehatan yang bekualitas yang menjadi hak dasar seorang anak, SOS Chidren’s Villages memberikan kesempatan lebih luas kepada anak-anak untuk memiliki kapasitas lebih sebagai bekal masa depan mereka,” ujarnya di depan awak media, blogger serta beberapa komunitas lari.

Vinora salah satu pelari RTC 2019 mengatakan, ia tertarik mengikuti event ini karena menurutnya disamping baik untuk kesehatan fisik dan mental, RTC ini mempunyai visi untuk membantu biaya pendidikan anak-anak yang kehilangan pengasuhan orang tua. Wanita berwajah ayu itu, pada RTC Bali kali ini menjadi pelari kedua dengan jarak tempuh 80 km. “Ada kepuasan tersendiri kenapa saya memilih mengambil even ultra (ultra marathone, red). Lari ultra baik untuk kesehatan dan mental, semakin jauh semakin baik bahagia. Jauh-jauh hari telah menjaga pola makan, konsumsi vitamin, dan stretching akan lebih diperhatikan. Yang kedua visinya karena membantu anak-anak untuk biaya pendidikan,” katanya.



Sementara Ibnu Jamil, seorang artis dan bintang FTV yang pada RTC 2018 lalu ikut ambil bagian dan mampu menempuh jarak sejauh 35 km, pada RTC Bali 2019 kali ini ia mengikuti kategori tim empat orang. Ibnu Jamil mengambil etape keempat dengan alasan karena dirinya ingin bertemu langsung dengan anak-anak di SOS village Children’s di Desa  Bantas, Selemadeg. Ia menceritakan saat dirinya berkunjung di SOS Village itu. Di sana katanya pengasuhan pada anak-anak itu seperti pada keluarga pada umumnya, ada seorang ibu yang mengasuh, dan rasa kasih sayangnya sangat terasa,  tumbuh kembangnya pun seperti anak-anak pada umumnya. “Saya sudah berkunjung ke  desa anak-anak SOS, jadi saya merasa ikut memiliki desa anak-anak tersebut, dan kita semua bertugas mencari dana untuk kepentingan anak-anak itu,” katanya.

RTC adalah ajang charity run yang digagas oleh SOS Children’s Vilages Indonesia sejak 2016. Berbeda dengan kegiatan lari pada umumnya, peserta RTC sudah menjadi bagian dari keluarga besar SOS Children’s Villages Indonesia. Berkolaborasi bersama komunitas lari RIOT Indonesia, Singarun, dn 90 komunitas lari lainnya yang bergabung sebagai peserta dan membantu kehidupan ribuan anak Indonesia. (dje)



 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Daya Tampung SMA/SMK di Bali Mencukupi

Ming Mei 26 , 2019
Dibaca: 4 (Last Updated On: 26/05/2019)DENPASAR- fajarbali.com | Gubernur Bali Wayan Koster terus mengawal pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK tahun 2019 yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Bali. Minggu (26/5). Gubernur Koster melakukan rapat terkait PPDB 2019 di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha.   Save as PDF

Berita Lainnya