https://www.traditionrolex.com/27 Ruas Jalan Bukit Sabuh-Yeh Kori, Rusak Berat dan Belum Penah Tersentuh Pengaspalan - FAJAR BALI
 

Ruas Jalan Bukit Sabuh-Yeh Kori, Rusak Berat dan Belum Penah Tersentuh Pengaspalan

(Last Updated On: 29/12/2019)

AMLAPURA – fajarbali.com | Ruas jalan banjar Dinas Bukit Sabuh, Desa Duda Utara, kecamatan Selat yang menghubungkan banjar Dinas Yeh Kori, mengalami rusak berat. Ruas jalan sepanjang 1,5 Kilometer ini, hanya tersisa tanah dan bebatuan. Kondisi ini membuat warga kesulitan akses transportasi untuk jalur akses perekonomian, terutama mendistribusikan hasil perkebunan. 

 

 

Pantauan Fajar Bali, Rabu (25/12/2019) lalu, untuk melewati ruas jalan Tukad Sabuh menuju banjar dinas Yeh Kori, Desa Jungutan, kecamatan Bebandem. Tak jarang, warga yang lewat dengan kendaraan baik roda dua maupun roda empat harus berhati-hati, lantaran banyak lubang besar dan berbatu. Kondisi ini sangat membahayakan pengguna jalan. 

 

Salah seorang warga, I Wayan Kota, menerangkan, untuk melewati jalan itu pengguna harus berhati-hati. Ia juga menerangkan jika jalan banjar dinas Tukad Sabuh menuju banjar Dinas Yeh Kori, sejak tahun 1991 memang tidak pernah mendapat pengaspalan. Padahal, jalan ini merupakan akses masyarakat Yeh Kori untuk lebih dekat menuju kecamatan Selat. “Seingat saya, sejak kecil sudah seperti ini, belum ada pengaspalan sama sekali,” ujar Kota. 

 

Sepengetahuanya, ruas jalan selalu muncul saat musrenbangdes maupun musrenbang di kecamatan. Bahkan, selalu ruas ini berada di rangking satu. Namun,sampai saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan. Pihaknya pun sudah berulang kali menanyakan hal ini ke Desa Duda Utara untuk mendapat kejelasan, apakah ruas jalan ini milik kabupaten atau desa, yang panjangnya hampir 1,5 kilometer. “Kalau dari desa ini adalah ruas jalan kabupaten, sempat mau dibeton, tetapi terbentur aturan,” ujarnya. 

 

Pihaknya sangat berharap, pemerintah kabupaten Karangasem memperhatikan ruas jalan ini. Mengingat, jalan merupakan akses perekonomian warga yang sebagian besar sebagai petani dalam arti luas. “Masyarakat disini sangat awam dengan hal itu, kalau memang jalan kabupaten kami berharap ada pengaspalan,” ujarnya lagi. 

 

Sementara kabid bina Marga, Dinas PUPR, I Ketut Prama Budarta, mengakui masih akan melakukan pengecekan apakah itu merupakan jalan kabupaten atau desa. Ia juga mengaku, untuk di kecamatan Selat memang ada satu ruas jalan yang mengalami rusak berat. “Coba besok kami cek apakah punya kabupaten atau desa, memang ada yang rusak berat di kecamatan Selat yang belum mendapat penanganan,” ujarnya singkat. (bud).

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Museum Cokelat Sanan Bali, Dorong Kemajuan Petani Kakao di Bali

Ming Des 29 , 2019
Dibaca: 9 (Last Updated On: 29/12/2019)DENPASAR – fajarbali.com | Destinasi terbaru yakni Museum Cokelat Sanan Bali kini telah hadir di Bali, tepatnya di Jalan Raya Tampaksiring Kintamani, Banjar Temen, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali. Museum ini akan memberikan edukasi tentang sejarah cokelat di Bali, jenis tanaman cokelat yang […]

Berita Lainnya