DENPASAR – fajarbali.com | Sejak ditetapkan sebagai salah satu rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien Corona (Covid-19) oleh Pemerintah Provinsi Bali, membuat jumlah pasien non virus corona mengalami penurunan secara signifikan di RSUP Sanglah, Denpasar. Bahkan pada Minggu (26/4/2020) pagi, penurunan pasien non virus corona mencapai 60 persen.
“Menurunnya jumlah pasien non virus corona ini tentu diakibatkan oleh suasana Covid-19. Walaupun mengalami penurunan, kita di RSUP Sanglah tetap bekerja sesuai dengan SOP dan selalu menjalankan protap (prosedur tetap) guna memberikan kenyamanan bagi para pasien maupun tenaga medis yang bertugas,” ujar Direktur Utama RSUP Sanglah, dr. Wayan Sudana, M.Kes.
Pihaknya mengaku, momentum penurunan pasien non korona ini dimanfaatkan RSUP Sanglah untuk mengoptimalisasi layanan isolasi bagi pasien positif korona yang saat ini didominasi oleh para Pekerja Migran Indonesia (PMI). “Kami di RSUP Sanglah sudah melakukan perombakan di beberapa ruang perawatan dan dijadikan ruang isolasi tambahan untuk menangani pasien Covid-19,” ungkapnya.
dr Sudana menambahkan, pasien selain Covid-19 menurun hampir 60 persen, sehingga beberapa ruangan bisa dialihkan untuk perawatan pasien Covid-19. Pada Minggu (26/4) pagi sudah tersedia sebanyak delapan tempat tidur yang diperuntukkan bagi paisen positif korona. “Delapan tempat tidur itu berada di Ruang Mawar bagian utara. Sedangkan di bagian selatan saat ini sedang proses penyelesaian,” imbuhnya.
Sesuai dengan rencana awal, RSUP Sanglah menargetkan optimasi tempat tidur untuk pasien korona mencapai 71 unit. Penyediaan fasilitas ini dilakukan secara bertahap, mengingat beberapa falitas dan alat didatangkan dari Jakarta. Selain RSUP Sanglah, RS PTN Unud sebagai RS khusus penanganan pasien positif Covid-19 juga akan mengoptimasi tempat tidur bagi pasien corona. (dar).