NEGARA -fajarbali.com | Pelayanan kesehatan untuk masyarakat kini kembal bertambah dengan membuka Poli Paru. Sebelumnya berjalan untuk melayani masyaraa, Poli Paru tersebut diresmikan Bupati Jembrana I Nengah Tamba , Kamis (4/11/2021).
Tidak hanya launching Poli Paru saja, pada hari yang sama, Bupati Tamba melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan gedung baru Hemodialisa dengan sistem kerjasama operasional dengan swasta. Tampak hadir pada peresmian kemarin, Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Partisan
Bupati Tamba mengatakan peningkatan pelayanan ini sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pelayanan masyarakat. " Hari ini adalah hari baik ( sugihan jawa) kita laksanakan peresmian . Semoga penambahan layanan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Mengurangi beban mereka, jadi biaya yang dikeluarkan lebih sedikit karena tidak perlu keluar daerah lagi," ujar Tamba .
Poli baru itu kata Tamba, dapat meminimalkan rujukan ke rumah sakit diluar Jembrana.
" Kedepan akan tambah lagi sarana dan prasarana lainnya sehingga Masyarakat Jembrana tidak perlu lagi jauh jauh keluar Jembrana untuk berobat," ujarnya lagi.
Terkait dengan pembangunan gedung Hemodialisa yang baru, Tamba berharap kerjasama dan selain lebih efisien juga bisa saling menguntungkan. Menurutnya, kerjasama dengan pihak ketiga diharapkan pelayanan lebih maksimal lagi. " Sepanjang untuk masyakat dan terjalin sinergitas yang baik. Saya sambut baik kerjasama ini . Karena kita sadari ditengah pandemi ini pemerintah perlu banyak biaya . Karena itu perawatan juga mahal dan masyarakat nanti juga diuntungkan," terangnya.
Sementara Direktur RSU Negara, dr Ni Putu Eka Indrawati menjelaskan Poli Paru ini akan dilayani satu orang dokter spesialis paru. Berbagai macam permasalahan kesehatan dibidang paru menggunakan layanan ini . Pasien yang datang bisa menggunakan layanan BPJS danjuga digunakan untuk pasien umum. Tak hanya itu, Eka Indrawati menyebut penyakit asma yang paling sering jadi keluhan selama ini dan sekarang bisa dilayani dengan beroperasinya Poli Paru. " Hasil Sensus 2021, jumlah penduduk Jembrana adalah tercatat 325.456 jiwa. Dari jumlah tersebut pertahunnya Rumah Sakit Umum Negara memiliki 397 pasien PPOK dan 859 pasien ASMA. Angka itu selalu masuk dalam 10 besar penyakit terbanyak di Rumah Sakit," jelas Eka.
Ditambahkannya , juga akan dilayani pengobatan asma dan penyakit paru obtruktif kronik
Penyakit Tuberculosis (TBC), infeksi paru dan pernafasan (Efusi pleura, COPD/PPOK, dan sebagainya), Pemeriksaan fisiologi paru serta tindakan terapi inhalasi serta terapi oksigen.
Sedangkan terkait masalah pembangunan gedung Hemodialisa, Eka juga menjelaskan, pembangunan Gedung Hemodialisa sesuai MOU dengan Pemerintah Kabupaten Jembrana dengan PT. Mahesa Gading Nomor.01/MOU/HD/X/2021 . Tujuannya untuk meningkatkan Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat Jembrana menuju Masyarakat Jembrana Bahagia.
Sebelumnya , RSU Negara kata Eka sudah memiliki ruang HD . Namun kapasitas dan sarana prasarana masih belum lengkap dengan kapasitas mesin hanya 17 unit. Sedangkan, dalam catatannya pasien yang ada saat ini adalah 116 pasien aktif. Hanya 75 pasien yang bisa dilakukan cuci darah secara regular 2 kali seminggu. Sisanya hanya 1 kali seminggu karena kekurangan mesin Hemodialisa.
" Dari kerjasama ini kita hanya menyediakan dokter dan perawat sehingga bisa fokus untuk penyembuhan. Sedangkan peralatan pendukung , alat medis dan non medis , pembangunan gedung beserta instalasinya oleh PT. Mahesa Gading," jelasnya.
Dioperasikannya Poli Paru, kini total RSU Negara telah memiliki 19 poliklinik. Selain itu, beberapa inovasi lainnya, masih berjalan, dimulai dari Pelayanan JKJ Plus yaitu pelayanan kesehatan langsung door to door untuk pasien yag tidak mampu mandiri ke fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan kepada tokoh umat dan sulinggih. Selain itu masih ada Pelayanan JES ( Jembrana Emergency Service ) untuk kegawatdaruratan dan Halo Dokter untuk pelayanan konsultasi online. (prm)