Menurutnya, wilayah desa Bunutan terbilang cukup luas dengan 10 banjar dinas dan hampir 12.000 jiwa penduduk atau 3.600 KK. Dari jumlah itu, tercatat 1.303 termasuk warga kurang mampu. Warga ini, kata Suparwata tersebar di wilayah atas yakni di pegunungan. Penyebabnya, selain kurangnya infrastruktur yang memadai menjadi faktor pertama, disamping juga geografis wilayah. "Untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ya dengan perbaikan jalan, karena pemerintah kabupaten mungkin belum memiliki biaya, kami harap ada bantuan dari gubernur," ujarnya.
Kurangnya Infrastruktur jalan diwilayah atas, kata Suparwata, berimbas pada SDM karena masyarakat banyak yang enggan bersekolah karena tidak adanya infraskturtur jalan memadai. "Yang menjadi prioritas saya harap jalan-jalan menuju kesekolah," ujarnya lagi.
Selain infrastruktur, warga di desa Bunutan pun masih banyak yang memerlukan progam bedah rumah, serta yang paling penting yakni jaminan kesehatan dari pemerintah. Suparwata mengakui, ketimpangan masyarakat antara Bunutan atas dan bawah memang kentara. Jika masyarakat Bunutan bawah, lebih maju karena adanya pariwisata. "Persoalan kami ada di masyarakat yang berada di atas,karena infrastruktur yang kurang membuat masih banyak warga yang kurang mampu, kita harapkan ada bantuan untuk peternak dan nelayan," ujarnya. (bud).