TABANAN-fajarbali.com | Nuanu Creative City, sebuah kota kreatif yang tengah dikembangkan, mencetak sejarah baru dalam perjalanan ekologisnya dengan melepasliarkan 5.000 kupu-kupu dari 11 spesies asli Bali. Pelepasan ini bukan hanya seremonial, melainkan sebuah tonggak penting yang menegaskan komitmen tim lingkungan Nuanu untuk memulihkan dan menghidupkan kembali habitat alami. Sejak awal, Nuanu telah secara konsisten mendukung siklus hidup kupu-kupu dengan pelepasliaran berkala, dan acara kali ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah mereka, melengkapi total lebih dari 11.000 kupu-kupu yang telah dilepaskan hingga kini. Pada puncak acara yang berlangsung pada Minggu (24/82025), Nuanu melepas 3.500 ekor kupu-kupu.
CEO Nuanu Creative City, Lev Kroll, menjelaskan bahwa kupu-kupu adalah indikator kesehatan ekosistem alami. "Menurut kami, kupu-kupu seharusnya dapat terbang bebas, hadir di sekitar kita, dan mudah ditemukan oleh pengunjung, warga, serta karyawan Nuanu. Program ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk merepopulasi berbagai makhluk kecil, seperti kunang-kunang, capung, dan plankton, yang juga berperan vital dalam menjaga keindahan dan keseimbangan alam Bali,” jelasnya.
Head of Environment Nuanu Creative City, Agastya Yatra, menekankan misi utama timnya yaitu memulihkan habitat bagi para "pahlawan kecil" ini dan menciptakan ekosistem yang mampu beregenerasi dengan sendirinya. "Pelepasan 3.500 kupu-kupu ini bukan sekadar simbol; ini menunjukkan kesiapan kami sebagai kawasan kreatif untuk menjadi rumah bagi mereka," kata Agastya seraya berharap dalam beberapa tahun mendatang, kupu-kupu dapat berkembang biak dengan minim intervensi manusia dan hidup bebas di seluruh kawasan Nuanu, menjadi bukti nyata keberhasilan program ini.
Sebagai penyerbuk alami yang esensial, kupu-kupu memiliki dampak ekologis yang sangat besar. Meskipun fase dewasa mereka hanya berlangsung 5–14 hari, keberadaan mereka menjamin kelangsungan ribuan tanaman berbunga, memperkuat rantai makanan, dan menjadi penanda bahwa habitat di sekitarnya seimbang dan tangguh. Aktivitas mereka yang bertebaran di Nuanu menjadi bukti langsung bahwa lingkungan tersebut sehat dan layak huni bagi berbagai macam makhluk hidup, menandakan bahwa upaya revitalisasi ekosistem telah membuahkan hasil.
Sementara itu, Brand & Communications Director Nuanu Creative City, IA Astari Prada, menyebutkan bahwa seluruh kupu-kupu yang dilepasliarkan merupakan spesies asli Bali, termasuk Danaus chrysippus (Plain Tiger), Cethosia hypsea (Malayan Lacewing), dan spesies ikonik Nuanu, Papilio peranthus (Swift Peacock Swallowtail). Spesies terakhir ini telah lama hidup di kawasan pesisir Nuanu, menjadikannya simbol keberlanjutan dan keindahan yang ingin terus dipertahankan.
“Untuk mendukung keberlanjutan ekosistem ini, Nuanu tidak hanya sekadar melepaskan kupu-kupu. Kami juga secara cermat menanam tumbuhan inang dan berbagai spesies bunga yang menjadi sumber makanan alami bagi serangga tersebut. Langkah ini memastikan bahwa pelepasliaran bukan hanya perayaan, melainkan strategi nyata untuk mendukung reproduksi dan menjaga siklus ekologis yang sehat. Program ini juga menghadirkan kesempatan langka bagi masyarakat untuk merasakan kedekatan dengan alam, menyaksikan ribuan kupu-kupu beterbangan di area taman,” ungkapnya saat diwawancara awak media.
“Ke depannya, Nuanu berkomitmen untuk terus memperluas program pendidikan lingkungan, mengubah kawasan ini menjadi ruang belajar hidup yang menghubungkan manusia dengan alam. Dengan fokus pada ekosistem yang dapat meregenerasi dirinya sendiri, Nuanu Creative City berupaya menjadi contoh nyata tentang bagaimana pembangunan modern bisa berdampingan dan bahkan mendukung pemulihan alam,” tutup IA Astari Prada. (M-001)