Review Kurikulum, SMK Teknologi Nasional Denpasar Tidak Alegri Kritik

Di era keterbukaan serta perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat ini, sebuah institusi apalagi di bidang pendidikan harus adaptif dan tidak alergi kritk demi kemajuan bersama.

(Last Updated On: )
Review Kurikulum 2024/2025 di SMK Teknologi Nasional Denpasar, Selasa (2/7/2024) di sekolah setempat.

DENPASAR-fajarbali.com | SMK Teknologi Nasional Denpasar atau dikenal dengan nama Teknaska, kembali melakukan review kurikkulum, Selasa (2/7/2024) di sekolah setempat.

Review kurikulum menhadirkan secara langsung pimpinan dunia usaha dan industri (dudi), Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali, Kepolisian, Puskesmas, seluruh guru dan komite sekolah.

Kepala Teknaska Dr. Ni Wayan Parwati Asih, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan, pihaknya sengaja mengundang dudi sebagai pengguna lulusan agar mendapatkan masukan bahkan kritik demi perbaikan di internal Teknaska.

Dari unsur kepolisan diharapkan mampu meminimalisir kenakalan remaja. Demikian pula dari dinas kesehatan dalam hal ini perwakilan puskemas di wilayah Denpasar Selatan, diundang untuk memberikan masukan terkait perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah.

“Semua usulan, aspirasi, saran atau pun kritik, kami serap dan sesuaikan dengan kurikulum. Stakeholder kami adalah pengguna lulusan kami, jadi harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka agar tercipta link and match antara ketersediaan sumber daya manusia dengan kebutuhan industry,” jelas Parwati Asih alias Agek.

Review kurikulum, lanjut Agek, adalah program rutin di sekolah yang dipimpinnya itu. Hal ini menjadi penting karena dunia pendidikan sangat dinamis, baik dari segi regulasi dari pemerintah serta kebutuhan dudi.

“Jadi kami rutin review untuk mengetahui apa-apa yang kurang relevan dan apa yang diperbaiki,” kata Agek sembari menyebut kegiatan berlangsung dua hari.

Sekretaris Yayasan Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Ketut Gede Sri Dwiya Tuvoli Amararaja, mendukung penuh kegiatan tersebut. Alasannya, Teknaska sebagai sekolah vokasi wajib hukumnya mendengarkan kebutuhan stakeholder karena merekalah yang akan menyerap para lulusan.

Di era keterbukaan serta perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat ini, menurut Sri Dwiya, sebuah institusi apalagi di bidang pendidikan harus adaptif dan tidak alergi kritk demi kemajuan bersama.

“Apa yang dilakukan pimpinan unit kami, SMK Teknologi Nasional, sudah sangat tepat. Kita memang harus terbuka terhadap masukan dari luar. Itu sangat bagus menurut saya,” jelasnya.

Gede Suyastika, Instruktur Asta Learning Centre mengapresiasi kualitas peserta didik Teknaska. Penilaian itu diberikan setelah beberapa tahun mengamati anak-anak Teknaska yang magang di kantor tempatnya bekerja.

“Anak-anak (Teknaska-red) yang magang di Asta Learning Center memegang peranan penting di bidang IT dan Tata Kelola Perkantoran. Untuk ukuran anak SMA sederajat, kemampuan mereka sudah lumayan bagus,” kata Suyastika.

Senada, pimpinan Prabu Tax Consulting, Ni Wayan Sumarni mengaku tertarik bekerja sama dengan Teknaska karena mendapatkan informasi bahwa kemampuan peserta didik Teknaska bisa diandalkan. Karenanya, Prabu Tax Consulting memutuskan bekerja sama dengan sekolah tersebut beberapa waktu lalu.

Perusahaan konsultan pajak dan akuntansi ini menegaskan, prospek kerja pada kedua bidang jasa tersebut sangat cerah. Setiap wajib pajak, baik perseorangan dan perusahaan tidak lepas dari pajak, sehingga potensinya sangat besar.

“Kami akan memfasilitasi magang anak-anak Teknaska di kantor kami. Semoga mereka tertarik menekuni dunia akuntasi dan perpajakan kelak,” pungkas Sumarni.  

 

Next Post

Review Kurikulum, SMK Teknologi Nasional Denpasar Tidak Alergi Kritik

Sel Jul 2 , 2024
Di era keterbukaan serta perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat ini, sebuah institusi apalagi di bidang pendidikan harus adaptif dan tidak alergi kritk demi kemajuan bersama.
KURIKULUMMMM

Berita Lainnya