https://www.traditionrolex.com/27 Akademisi Universitas Triatma Mulya Dilibatkan dalam Riset Ideathon Bali Kembali 2021 - FAJAR BALI
 

Akademisi Universitas Triatma Mulya Dilibatkan dalam Riset Ideathon Bali Kembali 2021

(Last Updated On: 04/10/2021)

DENPASAR-fajarbali.com | Pariwisata sebagai penyumbang devisa kedua di Indonesia, mengalami dampak terburuk akibat wabah Covid-19 yang telah dinyatakan sebagai pandemi. Hampir 15 juta penduduk yang bekerja di sektor pariwisata kehilangan mata pencaharian.

Pemerintah pun menggalakkan berbagai kegiatan yang bertujuan membangun kembali kehidupan sosial ekonomi masyarakat secara bertahap. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melibatkan para akademisi untuk ambil bagian dalam skema riset Ideathon Bali Kembali.

Riset skim strategi nasional ini diikuti oleh hampir 500 akademisi yang berlomba dalam ajang riset penelitian strategis guna menghasilkan publikasi nasional dan internasional yang mampu memberi jawaban atas permasalahan Covid-19 dari perspektif akademik. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bali bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menggelar program riset dan KKNT bertema “Resiliensi Bali di Tengah Covid-19”. Pada kegiatan ini, dari 70 group yang lolos dalam seleksi proposal awal, akhirnya dinyatakan lolos 50 group yang terbagi dalam 23 perguruan tinggi di Indonesia.

Universitas Triatma Mulya atau dikenal luas dengan nama beken Untrim memenangkan dua judul dalam riset ini. Tim riset yang diketuai oleh Dr. Ni Luh Putu Agustini Karta, mengangkat resiliensi UMKM di desa dengan membangun inklusif bisnis yang bersinergy dengan desa wisata.

Judul ini diangkat sebagai salah satu ide untuk menumbuhkan kembali semangat para UMKM di desa Cepaka, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan pada masa terpuruk ini. “Usaha kuliner sepi orderan, sanggar tari tidak pernah lagi pentas di hotel, villa-villa tidak menerima wisatawan asing, peternak itik, budidaya jamur, usaha pembuatan dupa dan kerajinan ukiran semua sepi orderan,” jelasnya di Denpasar, belum lama ini.

Pihaknya telah berdiskusi dengan Kepala Desa Cepaka Dr. I Ketut Tedja, M.Si untuk mencari jalan keluar supaya UMKM ini bisa tumbuh menggeliat lagi. Dengan potensi desa yang mewariskan tanah subur dengan jalur persawahan yang hijau, irigasi peninggalan pemerintah Belanda yang unik serta sumber daya manusia pariwisata yang bersemangat, maka kepala desa mendukung upaya mengajak UMKM untuk shifting, synergi dan kolaburasi dengan desa wisata, membentuk inklusif bisnis.

“Mulai dari bulan Juli 2021 hingga saat ini UMKM yang ada di desa sudah mulai digerakkan untuk berbaur dalam bisnis inklusif yang sederhana, namun mampu mengangkat kembali rasa percaya diri masyarakat untuk menata dan menjalani era baru di tengah Covid-19,” ungkapnya.

Shifting yang dilakukan yakni dengan berkolaburasi dengan desa wisata setempat untuk mengalihkan target market tidak lagi kepada hotel-hotel dan wisatawan asing, namun dialihkan kepada wisatawan domestik yang semakin hari semakin meningkat datang dan berkunjung ke desa wisata untuk berolah raga di persawahan pusat jogging track, bersepeda dan ber swafoto di beberapa spot selfie yang dibangun berdasarkan hasil keputusan FGD dengan pemuka masyarakat.

“Semoga upaya ini mampu memberi hasil yang optimal bagi masyarakat Desa Cepaka. Perlahan-lahan namun pasti tim riset Ideathon Universitas Triatma Mulya mengawal pergeseran ini guna memberi hasil yang lebih baik bagi masyarakat,” harapnya.

“BNPB Bali, Gubernur Bali dan Kemendikbud sangat kreatif untuk menemukan solusi-solusi baru dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat pada masa Pandemi Covid 19 ini dengan melibatkan akademisi. Semoga Bali kembali, bali bangkit dan masyarakat kuat serta sejahtera,” imbuh dia. (Gde)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Dana Jaminan Reklamasi Galian C Menjadi Temuan BPK

Sel Okt 5 , 2021
Dibaca: 19 (Last Updated On: 04/10/2021)AMLAPURA-fajarbali.com|Dana reklamasi galian C sebesar Rp 1 Miliar lebih sampai saat ini belum diambil oleh para pengusaha galian C. Bahkan, dana reklamasi ini menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) karena masih berada direkening pemkab Karangasem. Selain kewenangan pencairan itu dilimpahkan ke Pemerintah pusat dan provinsi, pencairan […]

Berita Lainnya