Save as PDF
FOTO: Delterra bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar menggelar serah-terima program Rethinking Recycling pada Desa Sanur Kauh, Selasa (11/7).
DENPASAR – fajarbali.com | Delterra bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar menggelar serah-terima program Rethinking Recycling pada Desa Sanur Kauh, Selasa (11/7).
Komitmen pengelolaan sampah ini sudah dimulai sejak 2019 dan terselenggara untuk pertama kalinya yang dinamai “Desa Kedas” Sanur Kauh.
Kala itu, Delterra membangun kolaborasi yang kuat dengan konsep Desa Kedas (Desa Bersih) untuk mentransformasi Tempat Pengelolaan Sampah-Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
Program Rethinking Recycling adalah inisiatif yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah dan daur ulang yang berkelanjutan secara ekonomi, inklusif, dan terukur.
Perbekel Desa Sanur Kauh I Made Ada, menerangkan, serah-terima program merupakan bentuk kepercayaan yang tinggi, utamanya terhadap masyarakat desa yang dinilai telah mampu menjalankan manajemen pengelolaan sampah berbasis sumber.
“Kami merasa senang dan bangga karena masyarakat kami bisa dipercaya untuk menjalankan program ini secara mandiri. Ditambah adanya penilaian terkait manajemen pengelolaan sampah yang kami lakukan dinilai sudah baik,” kata Ada.
Hal ini, kata dia, menjadi tanggung jawab baru baginya selaku masyarakat Desa Sanur Kauh dalam menjaga ekosistem daur ulang sampah berbasis sumber.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada seluruh warga sekitar, Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar yang sudah menerbitkan regulasi Pergub No. 47/2019 mengenai pengelolaan sampah berbasis sumber dan Perwali No. 76 Tahun 2019 mengenai pelaksanaan swakelola pengelolaan sampah.
Ia melanjutkan, keberadaan Tempat Pengelolaan Sampah – Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) Sanur Kauh telah mendapat respon positif oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia serta dijadikan acuan atau standar untuk pengelolaan sampah yang digerakkan oleh masyarakat.
Berangkat dari keberhasilan pelaksanaan program berbasis masyarakat ini, di Denpasar, Delterra telah memperluas Program Rethinking Recycling ke 5 desa lainnya, yaitu yaitu Kesiman Kertalangu, Pemogan, Ubung Kaja, Pemecutan Kaja, dan Tegal Kertha.
Dr. Shannon Bouton, Presiden & CEO Delterra, menjelaskan, program ini merupakan upaya strategis untuk membangun system pengelolaan sampah berbasis masyarakat dan mempromosikan ekosistem daur ulang di perdesaan Bali.
Sejak tahun 2019, lanjut Shannon Delterra bersama masyarakat Bali bekerja sama untuk menuntaskan permasalahan sampah yang menumpuk. Sehingga program ini sangat tepat dijalankan untuk membantu masyarakat di Bali dalam hal pengelolaan sampah.
Kami juga berterima kasih atas dukungan jangka panjang yang diberikan oleh DLHK. Dukungan tersebut yang mempermudah kami untuk melakukan kolaborasi positif dengan banyak desa di kota Denpasar,” ujar Shannon Bouton.
Program Rethinking Recycling mengembangkan konsep pengelolaan sampah secara produktif. Program ini juga mengembangkan lima inisiatif penting untuk
keberhasilan program perubahan perilaku masyarakat. Diantaranya, keterlibatan komunitas, perubahan perilaku, optimalisasi operasi, penjualan material, serta pemberdayaan digital.
Dengan adanya inisiatif tersebut, Rethinking Recycling berhasil mengubah kebiasaan daur ulang lebih dari 30.000 penduduk di kota Denpasar. (Gde)
Save as PDF