https://www.traditionrolex.com/27 Rembug Stunting, Upaya Pemkab Jembrana Turunkan Stunting - FAJAR BALI
 

Rembug Stunting, Upaya Pemkab Jembrana Turunkan Stunting

Dihimbau memaksimalkan penggunaan data yang akurat.

 Save as PDF
(Last Updated On: 16/05/2023)

STUNTING-Rembug Stunting tingkat Kabupaten Jembrana Tahun 2023 di Ruang Rapat Lantai II Jimbarwana, Selasa (16/5).

 

NEGARA – fajarbali.com | Intervensi pencegahan dan penurunan stunting membutuhkan kerjasama lintas program dan komitmen kuat sangat penting dalam percepatan penurunan stunting.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna saat memberikan sambutan pada Rembug Stunting tingkat Kabupaten Jembrana Tahun 2023 di Ruang Rapat Lantai II Jimbarwana, Selasa (16/5).

Ia menjelaskan, berdasarkan Status Survei Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 Prevalensi Stunting di Kabupaten Jembrana sebesar 14,2 persen dari sebelumnya 14,3 persen di tahun 2021

“Sebenarnya Kabupaten Jembrana telah mengalami penurunan namun penurunannya tidak signifikan, hanya 0,1 persen dan berdampak angka stunting tertinggi di Bali, untuk itu agar mengoptimalkan  sinergitas  dan konvergensi dari seluruh unsur untuk bersama-sama kerja keras menurunkan stunting dan mencapai target di 8,3 persen pada tahun 2023 ini,” imbaunya. 

Patriana Krisna yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Jembrana, menambahkan, percepatan penurunan stunting ini sejalan dengan visi misi Jembrana yaitu mewujudkan Jembrana Bahagia dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan bardaya saing.

“Menciptakan SDM berkualitas dan berdaya saing untuk mewujudkan Jembrana Bahagia berawal dari keluarga yang sehat untuk itu stunting ini harus diperhatikan” jelasnya.

Menjalankan program percepatan penurunan stunting tidak lepas dari sumber data yang akurat, untuk itu Wakil Bupati Jembrana menghimbau pemerintah setempat untuk memaksimalkan penggunaan data yang akurat.

“Data merupakan dasar utama, untuk itu perlu mencari data yang akurat” , jelasnya. Pemkab Jembrana sendiri akan melakukan kerja sama dengan BRI, BPD, Mandiri, BRI dan BCA serta para pengusaha untuk bergerak mempercepat penurunan stunting melalui Program BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting) yaitu pemberian bantuan makanan supaya gizi keluarga berisiko stunting terpenuhi.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Bali dr. Ni Luh Gede Sukardisih, M.For., Mars mengapresiasi pelaksanaan rembug stunting di Kabupaten Jembrana.

“Pertemuan ini merupakan momentum untuk mencari dan menganalisis penyebab percepatan penurunan stunting sehingga diharapkan melalui rembug stunting dapat memperkuat komitmen seluruh unsur,” jelasnya.

Foto: Penyerahan telur dalam program kakak asuh  “Semesta Cegah Stunting  #cukup dua telur”

Dia menyarankan agar Pemkab Jembrana memaksimalkan Dana BOKB serta mewujudkan Duta GenRe Desa dan Kampung Keluarga Berkualitas. Menurutnya, BKKBN sudah menyediakan dana BOKB sehingga diharapkan untuk digunakan dengan maksimal juga diharapkan agar segera membentuk duta Genre Desa dan Kampung Keluarga Berkualitas sebagai miniatur pembangunan nasional di desa. 

Kegiatan ini dirangkaikan dengan penyerahan telur oleh Tribun Bali Network dengan Program kakak asuh  “Semesta Cegah Stunting  #cukup dua telur” untuk memenuhi kebutuhan Gizi Keluarga Berisiko Stunting selama 6 bulan, juga dirangkai penandatanganan komitmen oleh seluruh peserta yang berjumlah 120 orang. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

Membentuk Kader Antikekerasan Seksual di SMAN 1 Sawan

Sel Mei 16 , 2023
Peningkatan kesadaran hukum siswa terhadap jerat perilaku pornografi dan kekerasan seksual
SMA N 1 Sawan

Berita Lainnya