https://www.traditionrolex.com/27 Media Online di Bali Diharapkan Ikut Sosialisasi Prokes ke Masyarakat - FAJAR BALI
 

Media Online di Bali Diharapkan Ikut Sosialisasi Prokes ke Masyarakat

(Last Updated On: 17/10/2020)

DENPASAR -fajarbali.com |Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) I Nengah Muliarta menegaskan, media massa memiliki peran yang sangat penting sebagai sentral distribusi informasi ke masyarakat dalam pelaksanaan sosialisasi protokol kesehatan (prokes) ditengah penyebaran wabah pandemi covid-19. 

Untuk itu, AMDI akan terus mendorong media khususnya media online di Bali untuk mengoptimalkan upaya sosialisasi prokes ditengah-tengah masyarakat. 

Sosialisasi ini merupakan tugas paling penting karena media memiliki fungsi informasi dan edukasi sesuai amanat fungsi pers yang tertuang dalam undang-undang pers. 

“Sosialisasi prokes ini dapat dilakukan dalam bentuk infografis atau sajian informasi kreatif lainnya,” terang Muliarta di Denpasar, Jumat (16/10/2020). 

Pria yang baru saja pendidikan doktor di Universitas Udayana ini kembali melanjutkan, media memiliki kemampuan dalam mengelola informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Terlebih, media juga memiliki peran yang kreatif dan inovatif dalam menyajikan informasi. 

“Selain itu masyarakat juga memiliki keyakinan terhadap informasi yang disampaikan media. Jadi, media siber memiliki keunggulan, apa yang disampaikan mudah viral dan sampai ke masyarakat, ini harus di maksimalkan. Jangan sampai justru hoaks yang berserakan dan diterima oleh public,” terang Komisioner KPID Bali Periode 2014-2017 ini. 

Pria kelahiran Klungkung itu kembali mengingatkan media untuk tetap mengkritisi kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam penanganan Covid-19. 

Ditegaskannya, kritis bersifat membangun ini menjadi sangat penting guna mewujudkan upaya penanganan yang komprehensif dan maksimal. Apalagu kritis harus dilakukan secara obyektif sesuai fungsi media sebagai kontrol sosial.

“ Kebijakan pemerintah harus tetap di evaluasi, dan ini tugas media. Tidak semua orang bisa dikritisi dan bahkan memandang itu fitnah. Kritis wajib, dengan tetap memperhatikan kode etik jurnalistik,” pungkasnya. 

Ia menghimbau kepada media untuk lebih selektif memilih dan menentukan narasumber. Sebaiknya, narasumber yang diwawancara dan dikutip pernyataanya adalah narasumber utama dan paham akan akar masalah. 

“Sering kali memilih narasumber yang keliru dan pemilihan kutipan yang sekedar mencari isu bombastis justru menimbulkan keresahan di masyarakat. Memilih narasumber menjadi penting, agar memberikan pencerahan, bukan justru perpecahan,” pungkasnya. (hen)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Terpuruk Saat Covid-19, Sejumlah Usaha Toko di Kuta Sudah Mulai Buka

Sab Okt 17 , 2020
Dibaca: 15 (Last Updated On: 17/10/2020) KUTA -fajarbali.com |Penyebaran wabah pandemi covid-19 melumpuhkan pariwisata di Bali khususnya wilayah “kampung turis” di Kuta. Namun ditengah keterpurukan ini, sejumlah usaha seperti Bar dan Restoran sudah mulai buka, termasuk beberapa toko baju serta dagang art shop tetap buka.   Save as PDF

Berita Lainnya