NEGARA- fajarbali.com | Puluhan mantan karyawan Hardys mengadu ke Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jembrana Sukirman, di rumahnya Minggu (4/3/2018). Mereka diberhentikan bekerja, setelah PT Hardys Retalindo di akhir tahun 2017 mengalami pailit dan diikuti penutupan toko di Bulan Januari lalu. Akibat itu, sebanyak puluhan karyawan diberhentikan.
Tidak hanya sampai di sana, para mantan karyawan tersebut mengeluhkan lantaran uang pesangon dan lainnya belum diperolehnya.
Kedatangannya ke Ketua SPSI Jembrana tersebut, karena diharapkan agar dapat memperjuangankan hak-hak mereka. Selain pesangon, mereka juga menuntut premi BPJS ketenagakerjaan, yang sampai kini belum terelealisasi. “Setelah kami diberhentikan, uang pesangon dan klaim BPJS Ketenagakerjaan belum diperoleh, harapannya agar bisa dicairkan lebih awal, karena sekarang untuk cari kerja sangat sulit,” ujarnya Komang Widi Artono, salah seorang mantan karyawan.
Ketua SPSI Jembrana, Sukirman mengaku siap membantu untuk memperjuangkan hak mantan karyawan Hardys ini. Dia juga meminta kepada semua pihak baik Dinas Tenaga Kerja Pemkab Jembrana dan anggota DPRD Jembrana untuk ikut membantu memperjuangankan hak-hak mantan karyawan ini yang semuanya warga Jembrana. “Bagaimana hak mantan karyawan ini, bisa terpenuhi dan dilakukan sesuai aturan. Harapan kami, Dinas Naker dan dewan juga turut serta membantu dalam masalah ini,” ujar Sukirman berharap. Bahkan menurutnya, pihaknya bersama puluhan Mantan karyawan ini, akan mendatangi DPRD Jembrana,yang tiada lain untuk meminta bantuan serta perlindungan dalam menyelesaikan masalah yang dialami mereka. W-003
Save as PDF