GIANYAR-fajarbali.com | Berhentinya sekolah tatap muka tahun lalu menyebabkan angkutan siswa gratis juga dihentikan sejak pandemi covid-19. Namun angkutan siswa gratis ini mulai dioperasikan, mengingat Kabupaten Gianyar sudah melaksanakan pertemuan tatap muka (PTM) baik siswa SD dan SMP. Beroperasinya angkutan siswa ini mendapat sambutan yang baik dari sejumlah orang tua siswa.
Pantaun di lapangan, Senin (26/4/2021) kemarin, walau sudah beroperasi, namun kendaraan tidak terisi penuh. Tidak seperti tahun sebelumnya, kendaraan siswa ini selalu berisi penuh. Pawa awak kendaraan menyebut kemungkinan karena belum banyak siswa yang tahu atau karena PTM dilakukan baru 50%.
“Mungkin belum banyak siswa yang mengetahui ada angkutan gratis, makanya kendaraan terisi sebagian,” jelas seorang supir.
Baca Juga :
Kebun Raya Gianyar Terus Dikembangkan Sebagai Tempat Penelitian, Terdapat 163 Jenis Anggrek dan 165 Jenis Tanaman lain
Gelang Cerdas OPPO, Pantau Olahraga saat Berpuasa selama Ramadan
Disisi lain, orang tua siswa merasa bersyukur angkutan gratis tersebut dioperasikan lagi. Hal ini bisa meringankan beban orang tua, selain tidak perlu mengantar putra-putrinya ke sekolah juga menghemat biaya bensin.
“Kami sangat bersyukur angkutan siswa gratis dioperasikan. Sehingga kami bisa fokus kerja tidak memikirkan antar jemput anak kami,” jelas Wayan balik, asal Desa Blahbatuh.
Dikonfirmasi Kadishub Gianyar, I wayan Suamba. pengoperasian angkutan siswa gratis Gianyar Aman baru mulai per Senin (26/4/2021) setelah hampir setahun diberhentikan mengikuti situasi sekolah karena semua siswa belajar dirumahkan.
“Hari ini (Senin) baru oprasi pertama kali, dari laporan dari lapangan, belum banyak siswa yang memanfaatkan karena PTM masih 50%, mungkin ini masih mencari bentuk,” jelasnya.
Dikatakanya, meski situasi masih belum normal, jumlah armada yang dioprasikan tidak ada pengurangan.
“Armada tetap kami oprasikan 204 angkot dan 12 bus, sekalian uji coba kendaraan setelah libur panjang selama setahun,” jelasnya.
Bahkan. Untuk jasa kepada awak armada, tidak mengalami pengurangan. Jasa kepada awak angkutan tetap seperti tahun lalu, dimana awak angkutan dibayar per rute dengan kisaran Rp 5.500 sampai Rp 6.500 per kilometer. Diingatkan Kadishub Suamba, baik supir dan siswa yang naik angkutan agar mengenakan masker dan menaati prokes covid 19.
“Para awak angkutan telah diberikan arahan agar ikut mengawasi siswa, terkait mengenakan masker. Kita briefing para sopir sebelum beroprasi,” tegasnya. (sar))
Save as PDF