Save as PDF
Prof. Dr. Burhan Bungin, MS., M.Si., PhD., CIQaR., CIQnR., memberikan Kuliah Umum Metodologi Penelitian dan Problematika Karya Ilmiah Administrasi Publik dan Hukum di Indonesia” di kampus UNR.
DENPASAR – fajarbali.com | Program Pascasarjana Universitas Ngurah Rai (PPs UNR) terus berupaya merangsang tumbuhkembang atmosfer akademik, salah satunya di bidang penelitian dan karya ilmiah.
Untuk itu, PPs UNR menyelenggarakan Kuliah Umum “Metodologi Penelitian dan Problematika Karya Ilmiah Administrasi Publik dan Hukum di Indonesia” dengan menghadirkan narasumber Prof. Dr. Burhan Bungin, MS., M.Si., PhD., CIQaR., CIQnR., Jumat (2/12) di Gedung PPs UNR.
Direktur PPs UNR Dr. Nyoman Diah Utari Dewi, A.Par., MAP., didampingi Kaprodi MAP Dr. Dayu Putu Sri Widnyani, dan Kaprodi MH Dr. Cokorde Istri Dian Laksmi Dewi, SH., MH., menjelaskan, kuliah umum ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen.
“Selain untuk mahasiswa, juga untuk para dosen di lingkungan PPs UNR yang bertujuan untuk mengembangkan dan menambah ilmu serta memperbaharui ilmu metodologi penelitian yang ada di program pasca,” jelas Diah.
Kehadiran Prof. Burhan yang dijuluki Bhagawan-nya metodologi penelitian ini diharapkan mampu menjawab segala tantangan mahasiswa dan dosen selama ini. Diah mengapresiasi antusiasme mahasiswa PPs UNR yang datang membludak dari kedua prodi.
“Jadi harapan kedepan karena dosen sudah terisi ilmunya, bisa mengetuk tularkan kepada mahasiswa untuk memberikan materi dari metodologi penelitian yang baik dan lebih terarah,” harapnya.
Prof. Burhan menyampaikan pentingnya metode penelitian di kalangan kampus dan dosen. Karena menurutnya, karya tulis mahasiswa dihasilkan dari pembimbingan dosen-dosen di kampus. Oleh karena itu metodologi penelitian harus betul-betul mendapatkan perhatian.
“Kita ke depan akan menjadi kampus riset. Karena itu seluruh persoalan pendidikan itu berangkat dari kampus,” ujar Akademisi Universitas Ciputra ini.
Prof. Burhan Bungin bersama Pimpinan PPs UNR.
Prof. Burhan melanjutkan, penting untuk segera melakukan perubahan kurikulum dan buku pedoman tentang skripsi, tesis dan disertasi karena di masyarakat pun baik masalah sosial dan humaniora juga ikut berubah. Ini menjadi sebuah tantangan yang dihadapi perguruan tinggi di Indonesia.
Sejauh ini yang menjadi persoalan, kata Prof. Burhan, mahaiswa tidak memahami metodologi dengan baik, Hal itu tidak terlepas dari peran dosen pembimbing.
“Dosen pembimbing juga harus terus ikut berkembang dan menyesuaikan perkembangan metodologi di dunia. Kalau tidak mengikuti metodologi penelitian ketinggalan dengan pergurian tinggi yang lain,” ujarnya.
“Metodologi yang mainstream kualitatif dan kuantitatif sedangkan new paradigma mix motode. Tapi yang jadi masalah di kampus kualitatif dan kuantitaif saja belum tuntas apalagi masuk ke mix. Banyak pengakuan mix tapi setelah diperiksa bukan mix atau mengaku kualitatif ternyata bukan kualitatif,” pungkasnya. W-009
Save as PDF