PPKM Tak Berdampak Pada Penurunan Kasus Positif Covid-19

(Last Updated On: 12/08/2021)

Denpasar- fajarbali.com | Tingginya kasus positif di Bali khususnya di Kota Denpasar, menjadi sorotan anggota DPRD Bali Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana. Belakangan kasus positif sangat tinggi sejak Bulan Juni lalu.


Menurutnya, ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Diantaranya, pertama, karena penyebaran varian baru Covid-19 yang memiliki kemampuan penularan sangat cepat dan kuat.

Kedua, kesadaran dan kewaspadaan masyarakat yang tergolong lengah dan abai. Akan tetapi, beberapa kalangan menganggap bahwa penerapan PPKM Level 4 di Bali mampu mengurangi angka penyebaran Covid-19. Ini karena penurunan kasus dalam dua hari terakhir pada 6 Agustus 2021 dengan 7 Agustus 2021.

Baca Juga :
205 KK di Desa Manduang Bergadang Tunggui Air, Kodim 1610/Klungkung Bangun Pompa Hidram
Banjir dan Longsor Terjang Klungkung, Pura Manik Mas Tertimbun, Empat Rumah Warga Terisolasi

Adhi Ardhana menyatakan, penerapan PPKM Darurat hingga Level 4 malah menambah tinggi penyebaran Covid-19. “Menurut saya, situasi di Bali dan khususnya di Denpasar selama PPKM justru peningkatan kasus sangat tinggi sejak 2 digit bulan Juni menjadi 4 digit Bulan Juli-Agustus ini,” katanya, Minggu (08/08/2021).

Tak bisa dipungkiri, jika pelaksanaan PPKM Level 4 yang memberikan kelonggaran terhadap pelaku usaha mampu membuat ekonomi masyarakat mulai bergeliat. Hal tersebut terlihat dari tempat-tempat usaha yang mulai ramai pengunjung.

Tak terkecuali dengan kegiatan adat di masyarakat. Seperti pelaksanaan upacara ngaben, manusa yadnya, termasuk pernikahan berjalan normal. Padahal, saat ini Kota Denpasar masuk wilayah zona merah.

“Ini harus kita waspadai, kerumunan terjadi dan sangat beresiko tinggi terhadap penularan Covid-19,” tandasnya.

Kata dia, dalam situasi pandemi sekarang ini, selaku wakil rakyat asal Denpasar di DPRD Bali tidak pernah melarang ekonomi berjalan sebagaimana adanya.

Namun sering dilupakan, bahkan masyarakat sangat lengah sehingga terjadi kerumunan dan berpotensi besar akan peningkatan terkonfirmasi positif Covid-19.

“Kita terlalu larut dalam berekonomi,  kita sering lupa menghindari kerumunan,” ujarnya.

Pihaknya berharap, masyarakat Denpasar sadar dan sadar bahwa banyaknya kerumunan yang terjadi dipastikan sangat beresiko penyebaran Covid-19 terlebih lagi dengan varian baru.

Dalam kegiatan upacara adat, lanjutnya Bali dan Denpasar khususnya tidak pernah henti. Pelaksanaan Upacara, mulai Buta Yadnya, Manusa Yadnya, dan Dewa Yadnya tidak pernah henti.

Belum lagi pada hari-hari baik, pada bulan Agustus dan September mendatang. Upacara pawiwahan pasti banyak akan dilakukan masyarakat.

“Kita tidak melarang apalagi sudah dirancang sebelum adanya pembatasan PPKM, tetapi masyarakat mestinya sadar bersama akan situasi pandemi saat ini. Kalau kita terus lengah, kasus positif di Denpasar tidak akan pernah turun drastis dan pasti mendominasi dari sembilan kabupaten kota di Bali,” pungkasnya. (her)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Percepat Pembangunan The Mandalika, Paket I dan II Mutip Masuki Tahap Konstruksi, Item Pekerjaan Paket I yang Mulai Dikerjakan yaitu Pembangunan Jalan Sepanjang 4,35 km serta Lot Parkir Kendaraan Seluas 104,72 are

Kam Agu 12 , 2021
Dibaca: 33 (Last Updated On: 12/08/2021)THE MANDALIKA-fajarbali.com l Percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika atau The Mandalika, yang dikembangkan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), terus berjalan.   Save as PDF

Berita Lainnya