Potensi Pakan Berlimpah, Populasi Ternak Kambing Gianyar Hanya di Bawah Seribu

IMG_20230109_113500-d621e5c1
Pemeriksaan kesehatan ternak kambing oleh UPTD Kesehatan Hewan
GIANYAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Kabupaten Gianyar yang memiliki lahan perkebunan yang luas, namun sebagian warga tidak tertarik untuk memelihara ternak kambing. Potensi pakan dedaunan di Gianyar Utara sangat melimpah, sehingga potensi tersebut terbuang begitu saja. 
Kabid Pembibitan dan Produksi Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar Anak Agung Parwata didampingi Kasi Pembibitan ternak, Wayan Sudirka, menjelaskan justru di Wilayah Gianyar Utara masih sedikit yang memelihara ternak kambing. "Bila dibandingkan dengan Kabupaten lain di Bali, populasi kambing di Gianyar masih kecil, populasinya masih seribuan," jelas Agung Parwata, Senin (9/1/2023). Dikatakan lagi, kecamatan yang terbanyak memelihara kambing justru di Kecamatan Blahbatuh dengan populasi 327 ekor dan Gianyar sebanyak 290 ekor. 
 
Sedangkan di wilayah kecamatan yang potensi hijau daun berlimpah seperti Kecamatan Payangan justru tidak ada peliharaan kambing. Untuk Kecamatan Tampaksiring terdapat 37 ekor dan kecamatan lainnya rata-rata 50 ekor. "Populasi kambing di bawah seribuan, tahun 2022 populasi hanya 891 ekor, sedangkan potensi yang bisa dikembangkan sampai puluhan ribu ekor," jelas Wayan Sudirka. Harapannya, di wilayah Gianyar Utara kepada petani agar bisa mengembangkan ternak kambing, karena potensi pakan masih sangat melimpah. "Disamping itu, kotorannya sangat bagus sebagai pupuk, apalagi untuk pupuk jeruk dan tanaman lain," jelasnya lagi. Harga bibit kambt per ekornya rata-rata Rp 1,5 juta, sedangkan harga kambing potong berkisar di Rp 3,5 jutaan. 
 
Sedangkan untuk konsumsi daging kambing, Gianyar masih bergantung dengan ternak kambing dari Karangasem dan kabupaten lain. Disisi lain, ternak kambing luar Bali tidak bisa bebas masuk ke Bali kecuali sudah mengantongi surat dari Dinas Peternakan setempat dan dinyatakan sehat. Hal ini untuk mencegah adanya penyakit kambing luar menular di Bali. "Potensi untuk konsumsi sangat tinggi, kebutuhan daging sampai 4 ribu ekor pertahun, sedangkan kita (Gianyar) baru memenuhi seribuan," tambahnya. Untuk pemeliharaan juga tidak begitu susah, yang terpenting kebersihan kandang dan pasokan pakan memadai. "Harapan saya, petani bisa mencot peluang ini, pasar masih sangat terbuka," tutupnya.sar
Scroll to Top