PEJENG KAWAN

Posyandu Remaja Perlu Dikembangkan, Upaya Cegah Anemia Gizi di Pejeng Kawan

Para remaja mencicipi hasil masakan yang diolah berdasarkan kebutuhan gizi.

GIANYAR-fajarbali.com | Pengabdian kepada Masyarakat (Pengabmas) Dosen dan PLP Politeknik Kesehatan Kemenkes (Poltekkes) Denpasar yang berlangsung di Desa Pejeng Kawan, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, fokus pada isu beban gizi remaja, meliputi kekurangan dan kelebihan gizi serta kekurangan zat gizi mikro seperti anemia.

Pengabmas dimulai dari Juni hingga Oktober 2024, dilaksanakan oleh Gusti Ayu Dewi Kusumayanti, DCN, M.Kes ; Ni Made Dewantari, SKM, M.For; Ni Ketut Lilik Arwati, S,Gz, M.Biomed dan Ni Made Ayu Suastiti, SKM, M.Kes.

Sebelumnya, pengabdi mengungkap permasalahan kesehatan dan gizi di Desa Pejeng Kawan, yakni proporsi gemuk pada remaja putri 22% (2021), lebih tinggi dari Riskesdas (2018) dan obesitas 4%. Pada tahun 2022 sebanyak 10,3% remaja mengalami obesitas dan 17,9% mengalami gizi lebih.

Sebanyak 20,4% remaja putri dengan LILA kurang dari 23,5 cm (2021), proporsi anemia pada remaja putri 35,2% (2021), lebih tinggi dari data UPT Kesmas Tampaksiring II  (2019) dan lebih tinggi dari Riskesdas, Posyandu Remaja yang ada baru satu dengan jumlah sasaran yang banyak sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memberikan layanan dan remaja menunggu cukup lama.

Terakhir, belum ada kegiatan tambahan Posyandu Remaja seperti kewirausahaan yang potensial dikembangkan untuk meningkatkan kreativitas remaja dan ekonomi untuk keberlanjutan posyandu secara mandiri.

Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut, prioritas permasalahan adalah masalah status gizi lebih dan obesitas, masalah anemia pada remaja dan pengembangan kegiatan tambahan posyandu remaja.

Sehingga pengabmas ini bertujuan untuk mengembangkan posyandu remaja guna meningkatkan partisipasi remaja untuk berkontribusi dalam pelayanan kesehatan, mengembangkan kewirausahaan di bidang gizi dan media social sesuai dengan potensi desa, mmengembangkan bakat dan minat remaja sehingga meningkatkan kreativitas dan nilai ekonomi dan mengembangkan kegiatan posyandu remaja secara berkelanjutan dan mandiri.

Di Desa Pejeng Kawan telah dibentuk Posyandu Remaja dengan Pemberdayaan Truna Truni menjadi kader Posyandu secara sukarela. Kekuatan yang lain menunjukkan remaja memiliki cukup waktu luang di luar jam sekolah (75,0%) dan jika diadakan kegiatan berkaitan dengan kesehatan remaja di luar jam sekolah, remaja mau ikut berpartisipasi (83,3%).

Dukungan dari pihak Puskesmas Tampaksiring II juga sangat membantu. Namun sampai saat ini Desa Pejeng Kawan baru terbentuk satu Posyandu Remaja sedangkan jumlah remaja yang dilayani banyak. Disamping itu antusias remaja untuk mengikuti kegiatan posyandu juga tinggi .

Untuk itu dipandang perlu untuk mengembangkan kegiatan Posyandu Remaja pada beberapa banjar, sehingga meningkatkan partisipasi remaja untuk berkontribusi dalam pelayanan kesehatan. Selain itu direncanakan pula untuk mengembangkan kewirausahaan di bidang gizi dan media sosial sesuai potensi yang ada di wilayah Desa Pejeng Kawan.

Kegiatan ini untuk mengembangkan bakat dan minat remaja sehingga meningkatkan kreativitas dan nilai ekonomi. Dengan demikian Posyandu remaja berkembang berkelanjutan secara mandiri, sehingga tujuan pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan tanpa diskriminasi bisa terwujud, termasuk untuk remaja, sehingga cakupan konsumsi tablet tambah darah meningkat, prevalensi stunting menurun, dan tentunya Angka Kematian Ibu (AKI) menurun.

Diharapkan kegiatan pengabmas ini dapat memberikan bekal keterampilan kepada remaja dalam menyiapkan kudapan sehat kaya zat gizi untuk mengatasi masalah anemia pada remaja. Keterampilan yang diperoleh dapat ditularkan kepada remaja lainnya (kelompok sebaya) dan selanjutnya dikembangkan sebagai salah satu peluang usaha yang dapat dipasarkan untuk meningkatkan nilai ekonomi.

Penyerahan bantuan peralatan memasak dari Poltekkes Denpasar ke pihak Perbekel Pejeng Kawan.

Pelatihan kewirausahaan dan demo memasak telah dilaksanakan minggu kedua Juli 2024 lalu, dibuka Sekretaris Perbekel Desa Pejeng Kawan Gusti Ayu Alit Suryantini, dilanjutkan dengan kegiatan berupa ceramah dan demonstrasi memasak. Narasumber yang terlibat berasal dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, dari Universitas Udayana serta dari pengabdi.

Setelah ceramah dilanjutkan dengan demo memasak kudapan sehat kaya gizi berbahan pangan lokal dibantu oleh mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar yaitu pembuatan Nugget Seredele dan Siomay Seredele. Pada demo ini, para kader remaja antusias untuk mencoba ikut memasak makanan yang didemokan. 

Kegiatan pengabdian ini dioptimalkan pada penguatan kader dengan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan praktek kewirausahaan dibidang gizi serta media sosial. Peserta yang hadir adalah kader posyandu remaja dari 5 banjar yaitu banjar Tatiapi Kaja, Tatiapi Kelod, Dukuh Kangin, Dukuh Kawan dan Dukuh Geria dengan total jumlah peserta yang hadir 30 remaja.

Dewa Ayu Putra Budiati, dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, menyampaikan materi “Tumbuhnya Wirausaha Baru Membuat Perekonomian Gianyar Berkembang”. Materi kedua disampaikan Ketut Lilik Arwati, S.Gz, M.Biomed tentang “Kewirausahaan di Bidang Gizi” serta materi terakhir tentang “Pemasaran Produk Melalui Media Digital dengan Sosial Media Marketing“ disampaikan oleh Putu Arva Gotama. Kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan peralatan memasak dari Poltekkes Denpasar kepada Perbekel Pejeng Kawan.

 

Scroll to Top