https://www.traditionrolex.com/27 Populasi Anjing di Dua Desa, Lodtunduh dan Kelusa Tinggi, Banyak Anjing Liar, Rawan Penyebaran Rabies - FAJAR BALI
 

Populasi Anjing di Dua Desa, Lodtunduh dan Kelusa Tinggi, Banyak Anjing Liar, Rawan Penyebaran Rabies

(Last Updated On: 17/04/2022)

GIANYAR-fajarbali.com | Populasi anjing peliharaan warga di dua desa di Gianyar tergolong tinggi. Dua desa jni adalah desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud dan Desa Kelusa Kecamatan Payangan. Populasi di Desa Lodtunduh mencapai 1.654 ekor dan di Desa Kelusa mencapai 1.122 ekor. 

Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, I Made Santiarka, Senin (5/4/2021) kemarin mengakui kalau populasi anjing di dua desa tersebut tergolong tinggi. Bahkan dua desa ini di Tahun 2021 sudah termasuk zona merah rabies sehingga di Gianyar saat ini sudah delapan desa termasuk zona merah rabies. Sedangkan estimasi polulasi anjing di Gianyar sekitar 88ribu ekor termasuk populaai yang tinggi. 

Baca Juga :
Vaksinasi Tanda Serius Pemerintah Percepat Geliatkan Pariwisata Bali
Larangan Untuk Mudik, Jasa Transportasi Tetap Siapkan Armada

Made Santiarka menjelaskan enam desa yang sebelumnya zona merah rabies Desa Sebatu, Medahan, Buruan, Taro, Bresela, Keliki, Melinggih dan Ubud.

“Tahun ini lagi dua, Lodtunduh dan Kelusa, semoga tidak meluas di desa lain,” harapnya. Untuk di Desa Lodtunduh, keseluruhan anjing sudah divaksin, sedangkan di Desa Kelusa dari populasi 1.122 ekor yang sudah divaksin sebanyak 936 ekor. Ini kesulitannya banyak anjing peliharaan dj tegalan atau pondok dan saat vaksinasi anjing tersebut lepas liar,” jelasnya. 

Diharapkanya bagi warga yang memiliki anjing peliharaan yang belum divaksin agar segera vaksinasi atau melaporkan ke klian banjar setempat. Sehingga bisa dilakukan vaksin secara bersamaan. Dijelaskannya lagi, selain vaksinasi juga dilakukan eliminasi terhadap anjing liar.

“Eliminasi harus ada permintaan dari warga, paling tidak permintaan dari klian banjar atau perbekel diajukan ke Dinas pertanian dan Peternakan Gianyar. Selanjutnya kami eliminasi, daripada meresahkan dan membahayakan warga,” tegasnya. 

Sebelumnya, salah satu warga yang sering melintas di Jalan Ubud – Tegalalang, Made Wijana mengeluhkan banyaknya anjing liar di Banjar Gelagah, Desa Tegalalang. Dikatakan Wijana, anjing-anjing liar tersebut sering mengejar orang berkendara dan warga yang olahraga joging di kawasan tersebut.

“Ini bukan keluhan saya saja, warga lain juga mengeluh yang sama,” jelas Wijana.

Ditambahkannya, selain mengejar orang yang melintas juga kotorannya berserakan di jalanan. Diharapkan, bagi warga yang memelihara anjing agar tidak melepasliarkan peliharaannya.

Perbekel Kelusa, Dewa Putu Jember mengakui kalau populasi anjing di wilayahnya cukup tinggi. Walau demikian, hal ini sudah ditangani oleh Dinas Pertanian dan Peternakan dengan melakukan vaksinasi.

“Yang menyebabkan polulasi tinggi ini anjing liar di tegalan. Kami sudah koordinasikan ke instansi terkait dan sosialisasi ke warga untuk vaksin anjing peliharaan,” jelasnya. (sar)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Wujudkan Zona Hijau, Vaksinasi tahap 1 di Ubud Tuntas, Belum Ada Keluhan, Vaksinasi Tahap II pada Mei 2021

Sen Apr 5 , 2021
Dibaca: 16 (Last Updated On: 17/04/2022)GIANYAR-fajarbali.com | Mewujudkan kawasan wisata di Ubud, Pemkab Gianyar telah menuntaskan vaksinasi tahap I. Untuk Bali, Ubud dijadikan zona hijau yang bertujuan pariwisata bias dibuka. Dari 43.000 dosis vaksin masih tersisa 9.000 vaksin yang nantinya akan dihabiskan vaksinasi untuk warga.  Save as PDF

Berita Lainnya