Poltekkes Kemenkes Denpasar Gelar Pengabdian Masyarakat, Pencegahan Anemia Defisiensi Besi pada Bumil dan Remaja di Desa Banjar Anyar

GIANYAR-fajarbali.com | Anemia defisiensi besi masih menjadi tantangan serius dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dan remaja di Indonesia, termasuk di wilayah pedesaan. Dampaknya dapat mencakup kelelahan kronis, gangguan perkembangan janin, hingga risiko komplikasi saat persalinan bagi ibu hamil, serta gangguan konsentrasi dan produktivitas belajar pada remaja.

Guna menanggulangi masalah ini, dosen dan mahasiswa dari Poltekkes Kemenkes Denpasar melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Pemberdayaan Kader PKK dalam Upaya Pencegahan Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil dan Remaja di Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan.” Kegiatan Senin (30/6/2025) diketuai dosen Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Gusti Ayu Made Ratih Kusuma Ratna Dewi, S.Farm., M.Farm., bersama tim dosen dan mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan para kader PKK di Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

Kepala Desa Banjar Anyar, I Made Budiana yang menyampaikan apresiasi atas kepedulian akademisi terhadap peningkatan kapasitas kader di desanya. “Kami menyambut baik kegiatan ini karena kesehatan ibu dan remaja adalah pondasi pembangunan keluarga yang kuat. Pemberdayaan kader sangat penting untuk membantu dalam membangun kesadaran masyarakat mengenai anemia, saya berharap para kader bisa serius mengikuti kegiatan ini," ujarnya. Sebanyak 18 kader PKK Desa Banjar Anyar mengikuti kegiatan yang terdiri atas pretest untuk mengukur pemahaman awal tentang anemia defisiensi besi, edukasi anemia defisiensi besi, sesi tanya jawab, post test, pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb), serta penyerahan bahan inventaris berupa poster dan alat pemeriksaan Hb untuk mendukung kegiatan skrining anemia di desa Banjar Anyar.

Hasil pretest menunjukkan rata-rata score awal kader sebesar 69. Setelah mengikuti penyuluhan dan edukasi, nilai post test menunjukkan rata-rata score sebesar 88, dimana terdapat peningkatan pemahaman kader sebesar 27,53%. Peningkatan nilai tersebut mencerminkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman mitra sasaran secara signifikan terkait pencegahan anemia, baik dari aspek penyebab, deteksi dini, hingga strategi penanganan di masyarakat.
Pada saat pemeriksaan kadar Hb para peserta sangat antusias untuk melakukan kegiatan pemeriksaan kadar Hb bergantian dengan pasangannya masing-masing. Hal ini diharapkan bahwa dengan adanya edukasi mengenai pemeriksaan kadar Hb para kader PKK dapat menerapkan pemeriksaan ini kepada masyarakat sekitar dan diri sendiri.

BACA JUGA:  Desa Ketewel Dharma Santi Nyepi dengan Donor Darah

Apt. Gusti Ayu Made Ratih Kusuma Ratna Dewi selaku ketua tim, menyampaikan bahwa kegiatan bertujuan memperkuat peran kader PKK sebagai ujung tombak promosi kesehatan di desa. “Kami tidak hanya ingin memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun kemandirian kader agar dapat menjadi agen perubahan yang mampu mengedukasi dan mendampingi ibu hamil serta remaja putri di lingkungan masing-masing,” jelasnya. Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen Poltekkes Kemenkes Denpasar dalam mendukung program pemerintah menurunkan angka stunting nasional dan mewujudkan generasi sehat dan berkualitas. Dengan adanya program pemberdayaan ini, diharapkan kader PKK di Desa Banjar Anyar dapat terus menjalankan peran aktif dalam pencegahan anemia dan menjadi mitra strategis dalam upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan masyarakat.W-010

Scroll to Top