AMLAPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com|
Salah satu penyebab pelanggan air Perumda Tirta Tohlangkir di desa Tangkup dan Sangkangunung, kecamatan Sidemen,yakni terjadinya kerusakan jaringan milik UPT Telaga Waja sehingga kapasitas yang bisa terlayani dari air yang dibeli dari UPT Telaga Waja tidak mampu melayani pelanggan. Sebagai antisipasi selama masa perbaikan yang dilakukan UPT Telaga Waja, Perumda Tirta Tohlangkir menyiapkan dua mobil tanki untuk menyuplai kebutuhan air pelanggan. Hal itu dikatakan Dirut Perumda Tirta Tohlangkir, I Gusti Made Singarsi, Minggu (22/8/2021).
Menurut Singarsi,dengan kapasitas air yang masih kecil masuk ke jaringan PDAM, pihaknya memperkirakan jaringan milik UPT Telaga Waja masih tersumbat, sementara debit air di perkirakan baru masuk 1 liter perdetik yang hanya bisa melayani pelanggan sekitar 80 pelanggan. Itupun, kata Singarsi baru dapat melayani yang di desa Tangkup jaringannya paling bawah. "Kita sudah memohon kepada UPT untuk menemukan permasalahan dan penyelesaiannya karena lama pelanggan PDAM tidak dapat air," ujar Singarsi.
Singarsi juga mengakui, Perumda Tirta Tohlangkir harus menjadi pihak yang disalahkan. Padahal kesalahan itu ada pada UPT Telaga Waja sebagai pemasok dan penjual air curah ke PDAM. Terkait pengerjaan jaringan rusak, sebut Singarsi,hal itu menjadi kewenangan UPT dan dari PDAM hanya bisa menyalurkan air tanki untuk pelanggan yg membutuhkan. Saat ini air masih kecil masuk ke jaringan PDAM, diperkirakan masih tersumbat di jaringan milik UPT Telaga waja. "Kemarin kami sudah suruh untuk menambah pasokan airnya agar lebih besar untuk menekan tekanan penyumbatnya agar bisa keluar, penyumbat itu bisa udara atau sesuatu yang nyangkut di pipa," ujarnya.
Pihaknya pun telah mendesak UPT Telaga Waja agar secepatnya memperbaiki jaringan yang rusak dan menambah pasokan airnya, tetapi tetap segitu karena disebutkan masih menunggu kajian di UPT Telaga Waja. Kewenangan perbaikan, kata Singarsi, ada di UPT Telaga Waja, sementara PDAM sudah memberikan saran cara penanganan masalah tetapi dari pihak UPT tetap sesuai kajiannya. "Kita bisa sabar tetapi pelanggan sudah tidak sabar, karena yang punya kewenangan melakukan perbaikan dari UPT sendiri," ujarnya lagi.
Sedangkan, kata Singarsi, untuk mencukupi kebutuhan air pelanggan, pihaknya telah menyiapkan mobil tanki air sebanyak dua uni. Mobil tanki sudah stand bay masing-masing mobil tanki di Sidemen satu unit, dan dari Rendang dikirim satu unit. Kalau pun masih kurang, pihaknya bisa mendrop dengan mobil tanki sesuai permintaan air tanki. "Kita juga sudah minta tokoh masyarakat dan kades kalau ada masyarakat yang perlu air tanki kita bisa kirim," pungkas Singarsi. (bud).
Salah satu penyebab pelanggan air Perumda Tirta Tohlangkir di desa Tangkup dan Sangkangunung, kecamatan Sidemen,yakni terjadinya kerusakan jaringan milik UPT Telaga Waja sehingga kapasitas yang bisa terlayani dari air yang dibeli dari UPT Telaga Waja tidak mampu melayani pelanggan. Sebagai antisipasi selama masa perbaikan yang dilakukan UPT Telaga Waja, Perumda Tirta Tohlangkir menyiapkan dua mobil tanki untuk menyuplai kebutuhan air pelanggan. Hal itu dikatakan Dirut Perumda Tirta Tohlangkir, I Gusti Made Singarsi, Minggu (22/8/2021).
Menurut Singarsi,dengan kapasitas air yang masih kecil masuk ke jaringan PDAM, pihaknya memperkirakan jaringan milik UPT Telaga Waja masih tersumbat, sementara debit air di perkirakan baru masuk 1 liter perdetik yang hanya bisa melayani pelanggan sekitar 80 pelanggan. Itupun, kata Singarsi baru dapat melayani yang di desa Tangkup jaringannya paling bawah. "Kita sudah memohon kepada UPT untuk menemukan permasalahan dan penyelesaiannya karena lama pelanggan PDAM tidak dapat air," ujar Singarsi.
Singarsi juga mengakui, Perumda Tirta Tohlangkir harus menjadi pihak yang disalahkan. Padahal kesalahan itu ada pada UPT Telaga Waja sebagai pemasok dan penjual air curah ke PDAM. Terkait pengerjaan jaringan rusak, sebut Singarsi,hal itu menjadi kewenangan UPT dan dari PDAM hanya bisa menyalurkan air tanki untuk pelanggan yg membutuhkan. Saat ini air masih kecil masuk ke jaringan PDAM, diperkirakan masih tersumbat di jaringan milik UPT Telaga waja. "Kemarin kami sudah suruh untuk menambah pasokan airnya agar lebih besar untuk menekan tekanan penyumbatnya agar bisa keluar, penyumbat itu bisa udara atau sesuatu yang nyangkut di pipa," ujarnya.
Pihaknya pun telah mendesak UPT Telaga Waja agar secepatnya memperbaiki jaringan yang rusak dan menambah pasokan airnya, tetapi tetap segitu karena disebutkan masih menunggu kajian di UPT Telaga Waja. Kewenangan perbaikan, kata Singarsi, ada di UPT Telaga Waja, sementara PDAM sudah memberikan saran cara penanganan masalah tetapi dari pihak UPT tetap sesuai kajiannya. "Kita bisa sabar tetapi pelanggan sudah tidak sabar, karena yang punya kewenangan melakukan perbaikan dari UPT sendiri," ujarnya lagi.
Sedangkan, kata Singarsi, untuk mencukupi kebutuhan air pelanggan, pihaknya telah menyiapkan mobil tanki air sebanyak dua uni. Mobil tanki sudah stand bay masing-masing mobil tanki di Sidemen satu unit, dan dari Rendang dikirim satu unit. Kalau pun masih kurang, pihaknya bisa mendrop dengan mobil tanki sesuai permintaan air tanki. "Kita juga sudah minta tokoh masyarakat dan kades kalau ada masyarakat yang perlu air tanki kita bisa kirim," pungkas Singarsi. (bud).