Pertunjukan Kolosal Seniman Muda Badung Guncang Panggung Terbuka Ardha Candra

1000335974

Loading

Seniman Muda Badung mementaskan kolosal berbasis tradisi di Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, Kamis (18/7) malam.

 

 MANGUPURA - Fajarbali.com | Seniman Muda Badung yang merupakan perkumpulan para seniman asli kabupaten setempat mengguncang panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, Kamis (18/7) malam. Mementaskan kolosal berbasis tradisi, pertunjukan tersebut memberikan pesan menjaga alam semesta melalui karya yang berjudul 'Pasir dan Ukir'. Pementasan tersebut diberikan apresiasi langsung oleh Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta yang menyaksikan langsung. 

 

Director & Stage Manager, I Gusti Ngurah Krisna Gita mengatakan, jika Pasir dan Ukir merupakan kisah tentang dua anak kembar yang lahir dari cahaya Ibu Pertiwi. Pasir yang merupakan dari lautan dan Ukir dari gunung yang tumbuh terpisah tanpa mengetahui ikatan darah di antara mereka. 

 

"Dalam karya pasir ukir ini, bagaimana kita menjaga gunung, menjaga lautan dan alam semesta. Artinya ketika semua dijaga dengan baik maka jagat kerthi itu akan terwujud," ujarnya usai pentas. 

 

Didampingi Komposer I Made Adi Suyoga Adnyana dan Iwayan Andina Suldastyasa, Ngurah Krisna menyebut ketika kerakusan manusia mengoyak tatanan alam, akan menyebabkan bencana dan kepunahan. Sehingga kedua anak kembar itu dipertemukan oleh takdir untuk mengemban Dharma pemulihan semesta. 

 

"Dalam semangat Jagat Kerthi, ajaran luhur untuk memuliakan dan menjaga keseimbangan alam semesta, mereka bersama menanam harapan baru melalui reboisasi, konservasi air, dan edukasi ekologi," jelasnya

 

Diakui kisah ini menggugah kesadaran bahwa bumi bukan untuk dieksploitasi, tetapi dijaga dengan cinta, agar generasi mendatang mewarisi bukan kehancuran, melainkan kehidupan yang 

harmoni. "Jadi pertunjukan kurang lebih 1 jam. Bahkan kali ini kita melibatkan kurang lebih 150 seniman yang ada di Kabupaten Badung," bebernya.

BACA JUGA:  Penguatan Pengelolaan Pengaduan, Kemenpan-RB Gelar Sosialisasi dan FGD Terkait SP4N-LAPOR!

 

Lebih lanjut, pihaknya mengaku ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) menjadi pengalaman bagi seniman muda Badung yang sudah ditunjuk sebagai wakil Pemkab Badung. Pihaknya berharap dengan kegiatan ini seniman muda Badung, bisa belajar dan berkreasi terus menerus dalam dunia kesenian.

 

Sementara itu, Komposer I Made Adi Suyoga Adnyana menambahkan dalam garapan kolosal, pihaknya mengaku memiliki tantangan tersendiri. Diakui untuk menyatukan seniman-seniman baru membutuhkan proses. "Tantangan baru, untuk menyatukan persepsi yang menjadi tantangan. Namun dengan diskusi bisa berjalan sesuai harapan," jelasnya.

 

Diakui khusus untuk karawitan atau tabuh, melibatkan 33 orang dari 150 seniman yang terlibat. Diakui untuk menyatukan musik atau gamelan dalam sebuah tarian pihaknya memakan waktu 2 minggu. "Jadi menyatukan tarian dan musik memakan waktu 2 minggu selanjutnya kita latihan berbarengan gamelan dan tarian agar kompak semuanya," imbuh Suyoga.

 

Untuk diketahui, pada kolosal itu juga melibatkan I Made Kass Winata Keneh sebagai Pimpinan Produksi dan Ni Putu Ari Sidiastini selaku Art Director & Koreografer.W-004

Scroll to Top