Pernikahan Kaesang-Erina Diharapkan Inspirasi Catin

Sertifikat ELSIMIL didapatkan pasangan calon pengantin (catin) yang telah mengikuti skrining pra nikah.

 Save as PDF
(Last Updated On: 12/12/2022)

Kaesang-Erina Pamerkan Sertifikat ELSIMIL. (ist)

 

DENPASAR – fajarbali.com | Pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Erina Sofia Gudono menjadi contoh sebuah pernikahan yang terencana dari berbagai aspek. Salah satunya yakni saat kedua mempelai menunjukkan ke publik Sertifikat ELSIMIL dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Sertifikat ELSIMIL didapatkan pasangan calon pengantin (catin) yang telah mengikuti skrining pra nikah. Hasil skrining yang meliputi cek HB, lingkar lengan, berat dan tinggi badan itu kemudian di-input dalam aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (ELSIMIL). Jika lolos, maka catin itu berhak mendapatkan sertifikat layak nikah.

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati berharap, para catin di Bali meniru langkah Kaesang dan Erina agar kelak melahirkan tunas-tunas bangsa berkualitas.

“Bukan hanya tensi, HB, lingkar lengan atau berat badan yang kita cek, tapi termasuk pemahaman dan pencegahan HIV/AIDS untuk bekal mereka menempuh kehidupan baru, agar anak-anak yang dilahirkan benar-benar berkualitas,” kata pemilik sapaan akrab Cok Ace ini di sela Diseminasi Hasil Monitoring dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Bali tahun 2022, bertempat di Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar, Senin (12/12).

Diseminasi Hasil Monitoring dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Bali tahun 2022 di Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar, Senin (12/12).

Cok Ace yang juga Wakil Gubernur Bali ini menambahkan, melihat data tahun 2022 atau tahun kerja pertama TPPS Provinsi dan Kabupaten/Kota belum dapat berjalan dengan optimal karena berbagai keterbatasan dan kendala yang dimiliki.

Dengan demikian ia menginstruksikan agar di tahun 2023 seluruh tim ini dapat bekerja secara konvergen, meningkatkan koordinasi lintas sektor, lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta pemangku kepentingan lainnya, mengingat bahwa penanganan stunting tidak dapat diselesaikan oleh satu sektor atau satu OPD, namun harus dikerjakan bersama-sama.

Pemerintah provinsi, kabupaten/kota hingga desa harus mampu memprioritaskan sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan kelompok cakupan sasaran pelayanan Percepatan Penurunan Stunting yang meliputi remaja, calon pengantin/calon pasangan usia subur (PUS), ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-59 bulan.

Pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 juga telah diselesaikan, namun saat ini pihaknya masih menunggu publikasi hasil dari pelaksana studi yaitu Kementerian Kesehatan.

“Kita semua berharap agar hasil yang telah kita raih pada tahun 2021 menjadi Provinsi dengan prevalensi terendah Indonesia juga kita raih untuk tahun 2022,” harap dia.

Kepala Perwakilan BKKBN Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., MARS mengatakan, diseminasi hasil evaluasi ini dilaksanakan agar tersampaikannya informasi hasil monitoring dan evaluasi program percepatan penurunan stunting tingkat provinsi dan kabupaten/kota kepada tim percepatan penurunan stunting di masing-masing daerah se-Bali.

“Kami juga ingin menyelaraskan pelaksanaan program, menyamakan persepsi dalam menjalankan program, serta melakukan evaluasi terhadap Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) provinsi dan kabupaten atau kota di provinsi Bali agar nantinya dapat ditindak lanjuti hasil evaluasi ini untuk perbaikan di tahun mendatang,” jelas Luh De.

Selain itu, kata dr. Luh De, percepatan penurunan stunting secara khusus telah tertuang dalam Peraturan Presiden, yang mana menunjuk Kepala BKKBN sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting, dan  Perpres itu telah ditindaklanjuti oleh Kepala BKKBN dengan menerbitkan Peraturan BKKBN Nomor 12 Tahun 2021, tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia 2021-2024.

“Ini merupakan bagian Rencana Aksi Nasional Penurunan Angka Stunting Indonesia. Semua harus mendukung dan dilakukan secara bersama-sama agar percepatan penurunan stunting ini bisa dilaksanakan secara optimal,” tandasnya.

Dalam kegiatan itu juga diberikan penghargaan kepada Desa yang memiliki inovasi dalam mendukung Program Percepatan Penurunan Stunting kepada desa Tegalmengkeb, Kab Tabanan (Semara Ratih) dan Desa Punggul, Kab. Badung (Sigarpu) serta Apresiasi Kinerja Terbaik dalam Percepatan Penurunan Stunting kepada Pemerintah Kabupaten Tabanan. (rl)

 Save as PDF

Next Post

Pertama di Bali, Waroeng Steak & Shake SPOT Tawarkan Menu Steak Harga Terjangkau Bagi Mahasiswa

Sel Des 13 , 2022
Dibaca: 83 (Last Updated On: 12/12/2022)Grand opening Waroeng Steak & Shake SPOT di Jl. Raya Kampus Unud No.24, Jimbaran (Foto : ist).   MANGUPURA-fajarbali.com | Pertama di Kabupaten Badung restoran steak asli Indonesia Waroeng Steak & Shake kembali membuka serta meresmikan Waroeng Steak & Shake SPOT di Jalan Raya Kampus […]
IMG-20221213-WA0019-265f1dd9

Berita Lainnya