DENPASAR-fajarbali.com | Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar memberi perhatian serius terhadap kondisi jalan subak untuk mengangkut hasil panennya. Untuk itu, pihaknya menganggarkan sekitar Rp 3 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pembuatan 'jalan usaha tani' pada empat subak lestari.
Keempat subak tersebut akan dibuatkan jalan melingkar sepanjang 1 kilometer agar mempermudah petani memasukkan alat pertanian menuju sawah yang jaraknya jauh dari jalan raya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar Gede Ambara, mengatakan pihaknya membuat jalan tersebut sesuai dengan kebutuhan subak di Kota Denpasar. Untuk saat ini pihaknya memiliki 5 subak lestari di Kota Denpasar, namun untuk satu subak, yakni Subak Sembung sudah memiliki jalan usaha tani pertama sebagai percontohan.
“Namun untuk 4 subak lestari lainnya baru dianggarkan tahun 2018 ini sepanjang 1 kilometer setiap subak,” ungkap Ambara, Rabu (7/2/2018).
Keempat subak lestari tersebut yakni Subak Anggabaya, Subak Umaayu, Subak Intaran, dan Subak Umadesa. Dengan adanya jalan usaha tani tersebut para petani akan dipermudah membawa kendaraan untuk mengambil hasil panen. Selain itu juga akan dipermudah untuk membawa peralatan seperti traktor. Selain menjadi jalan usaha pertanian pembuatan jalan tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai joging track. "Kami Anggarkan Rp 3 miliar untuk 4 subak, masing-masing subak panjangnya 1 kilometer melingkar, dan dipaping," ungkapnya.
Pembuatan jalan tersebut, lanjuta Ambara, untuk mempermudah akses pertanian. Di samping itu, kedepannya juga diharapkan bisa dimanfaatkan masyarakat lainnya salah satunya jadi tempat joging track, tempat akses berwisata desa bagi masyarakat yang ingin menikmati persawahan.
Bahkan, jika pemanfaatannya sama seperti Subak Sembung yang sudah berjalan saat ini, jalan usaha tani tersebut juga dapat memberikan akses bagi anak-anak agar dimanfaatkan untuk pengenalan sawah. Sehingga, kedepannya juga diharapkan menjadi tempat edukasi di Kota Denpasar. "Disana kalo ada akses juga bisa tempat edukasi anak-anak agar kembali mengenal persawahan," jelasnya.
Pembangunan jalan tersebut akan dilakukan paling lambat pada bulan Maret 2018 dengan tenggang waktu pengerjaan hingga 90 hari. Kedepannya kata Ambara, pihaknya berharap ada subak-subak lainnya yang bisa dibuatkan jalan usaha tani. Karena jalan tersebut peruntukannya banyak, disamping itu kata Ambara juga akan melibatkan berbagai pihak dalam penerapannya. "Kita juga akan melibatkan berbagai pihak, seperti Dinas PUPR mungkin pembuatan irigasinya, termasuk dinas pariwisata daerah ketika nanti menjadi tempat wisata diminati masyarakat," tandasnya. (car)