Denpasar-fajarbali.com | RSUP Sanglah Denpasar, Kamis (16/12) melaksanakan perlombaan busana adat ke Pura serangkaian memperingati HUT ke-62 yang jatuh setiap tanggal 30 Desember. Perlombaan yang diikuti 25 pasang peserta ini berasal dari para staf maupun tenaga kesehatan (nakes) di lingkungan RSUP Sanglah.
Tujuan dari lomba busana adat ke Pura ini sebagai wujud melestarikan budaya Bali khususnya dalam memahami tata cara dalam berpakaian adat Bali yang baik, benar dan sesuai pakem yang telah diwariskan oleh leluhur.
“Di masa pandemi Covid-19 ini generasi milenial, tak hanya masyarakat umum, namun juga para nakes yang notabene merupakan garda terdepan dalam melayani kesehatan masyarakat Bali dituntut untuk selalu kreatif dan produktif dalam segala bidang. Maka dari itu, melalui panitia penyelenggara HUT ke-62 RSUP Sanglah mengajak staf dan nakes di lingkungan RSUP Sanglah untuk mengikuti lomba busana adat ke Pura ini dengan harapan dapat menambah wawasan dalam memaknai setiap komponen pakaian adat Bali yang tidak hanya memenuhi nilai estetika, tetapi juga mengedepankan nilai etika berpakaian,” ungkap Ketua Dharma Wanita Persatuan RSUP Sanglah, dr. Pande Putu Yuli Anandasari, Sp.RAD (K) sekaligus menjadi juri perlombaan.
Perlombaan yang dilaksanakan di Aula Werkudara RSUP Sanglah ini, selain dapat disaksikan secara offline, kegiatan ini juga disiarkan secara online melalui kanal Youtube Sanglah Hospital Bali. Lomba busana ini dimulai dari pukul 09.00 WITA-selesai dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan membatasi jumlah suporter yang hadir.
“Total ada sebanyak 25 pasang peserta internal mengikuti lomba ini, penilaian dilakukan dengan menghadirkan 3 Dewan juri. Juri pertama oleh saya sendiri dr. Pande Putu Yuli Anandasari, Sp.RAD (K) sekaligus Ketua Dharma Wanita Persatuan RSUP Sanglah, kedua yakni Ni Komang Rai Budgayanti, SE, dan juri ketiga adalah dr Ni Ketut Putri Ariani Sp.KJ (K) Ka. KSM Psikiatri. Penilaian sendiri akan dilakukan dengan melihat aspek seni dalam berbusana tanpa mengurangi nilai kerohaniannya. Penilaian tentunya bukan hanya dilihat dari busana saja, tetapi juga dilihat bagaimana etika peserta dalam mempersembahkan busana untuk ke tempat suci yaitu Pura” terang dr Yuli Anandasari disela-sela acara.
lebih lanjut dr Yuli Anandasari menekankan, adapun kriteria yang digunakan para juri dalam memilih juara untuk lomba busana adat ke Pura ini terdiri dari penggunaan kebaya kartini, safari serta bagaimana peserta bisa percaya diri di depan panggung, hingga cara catwalk dan ekspresinya. Selain itu, bagaimana sepasang peserta bisa menampilkan kekompakan serta chemistry-nya. “Nantinya akan dipilih 3 juara pilihan juri dan satu juara favorit dengan cara like foto peserta terbanyak di akun Instagram HUT ke-62 RSUP Sanglah @hutrsupsanglah62,” tutupnya. (dha)
Save as PDF