GIANYAR – fajarbali.com I Paket KATA (Anak Agung Kakarsana – Wayan Tagel Arjana) terus mendapat dukungan dari berbagai elemen. Dimana Komunitas Perajin Kayu Desa Manukaya Anyar, Tampaksiring dan Komunitas Petani Jeruk Desa Pupuan, menyatakan dukungan terhadap paket Mulia-Pas (De Gajah – Agus Suradnyana) untuk Pilkada Bali. Pernyataan dukungan disampaikan Jumat (28/9/2024) di rumah salah satu warga di Manukaya Anyar.
Kegiatan dikomandoi Ketua Pemenangan Mulia-Pas Gianyar, I Kadek Diana, Cabup-Wabup paket KATA, Ketua Partai Pengusung, dan ratusan masyarakat. Kadek Diana, mengatakan jangan berkecil hati terhadap situasi politik saat ini. Bercermin pada Pilpres 2024 lalu seminggu sebelum pencoblosan target masih ada di angka 40%. Namun hasil akhirnya Prabowo-Gibran menang di Bali bahkan Gianyar khususnya. “Itu menunjukkan generasi milenial tidak lagi mau diatur pilihannya oleh adat. Kita tahu Ganjar Pranowo dibuatkan kebulatan tekad di semua desa adat, namun pilihan anak muda tetap pada pasangan Prabowo-Gibran,” ungkapnya.
Diana juga mengatakan tidak menggelar kampanye di wantilan atau bale banjar. Mereka menilai suara masyarakat tidak hanya ada di wantilan dan balai banjar, tetapi juga di komunitas-komunitas. Terhadap program Mulia-Pas, Politisi asal Sukawati ini menyebutkan, bahwa saat ini keuangan Provinsi Bali mengalami defisit alias minus. Sehingga Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari sektor kendaraan bermotor dan pungutan untuk wisatawan asing harus diperuntukan menutupi defisit tersebut. “PAD Kita tidak besar, karena pajak hotel dan restaurant masuk ke masing-masing kabupaten. Ditambah adanya defisit, PAD kita tidak bisa digunakan untuk membangun, bisa lihat PKB Klungkung mangkrak. Sehingga diperlukan orang yang dekat dengan pusat untuk menarik dana/program dari APBN,” jelasnya.
Ditambah lagi, kedekatan De Gajah dengan Prabowo presiden terpilih cukup diakui. Program satu jalur ini dipastikan memberi keuntungan untuk masyarakat Bali dan Gianyar. “Dari Pusat sampai ke provinsi dan kabupaten satu jalur linier akan mempermudah Bali dan Gianyar untuk pembangunan, salah satunya Bandara Bali Utara, Tol Mengwi-Pakutan,” ungkapnya.
Paket KATA Anak Agung Ngurah Kakarsana – I Wayan Tagel Arjana ditodong sejumlah permasalahan yang dihadapi masyarakat. Pengangkutan sampah terpilah tidak lancar dan pembangunan wilayah Tampaksiring yang jauh tertinggal dari Ubud. “Kami sudah membicarakan dengan tim, untuk membuat kajian agar permasalahan sampah selesai di tingkat kecamatan. Sehingga tidak lagi membuang ke TPA Temesi dan menghemat anggaran truk sampah,” jelasnya. Terkait pembangunan di wilayah Tampaksiring, hal tersebut murni kebijakan pemimpin terkait perda tata ruang. “Kalau saat ini yang menjadi zona pariwisata adalah Ubud, Sebagian Tegalalang dan juga Payangan. Untuk Tampaksiring ditetapkan sebagai zona daerah penyangga dan purbakala,” pungkasnya.sar