DENPASAR-fajarbali.com | Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam mendorong perekonomian di tingkat desa maupun kota, termasuk dalam pengembangan potensi lokal yang dimiliki suatu wilayah.
Ini merujuk pada kategori usaha atau bisnis yang memiliki skala tertentu dalam hal omset tahunan. UMKM menjadi sektor yang sangat penting dalam perekonomian karena memiliki kontribusi besar terhadap lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia.
”UMKM harus diberikan perhatian khusus agar bisa terus bekembang dan bersaing," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unmas Denpasar Ir. I Putu Agus Putra Wirawan, S.T., M.T., belum lama ini.
Mahasiswa Unmas Denpasar menunjukkan kepedulian terhadap perkembangan UMKM di Desa Saba melalui berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitas dan efisiensi operasional usaha.
Upaya yang dilakukan adalah pemasangan plang dan banner usaha, serta pendampingan pencatatan berbasis digital.
UMKM yang mendapatkan manfaat dari kegiatan ini adalah usaha yang bergerak di bidang kuliner yaitu, Paon Gati dari Ketut Gati dan Keripik Singkong di Banjar Pinda serta usaha lainnya seperti, Warung BUPDA di Blangsinga Waterfall, pengrajin Perak di Banjar Banda dan Pengrajin Kulit Sapi Kak Wage di Banjar Tegallulung.
Hasil dari pengabdian kepada masyarakat Mahasiswa Unmas ini adalah para pengrajin perak dan keripik singkong memiliki plang nama dan logo yang menjadi simbol identitas usaha mereka.
Keberadaan plang nama ini tidak hanya mempermudah pelanggan dalam mengenali lokasi usaha, tetapi juga meningkatkan citra profesionalitas pemilik usaha di mata calon pembeli.
Dita dan Lidya merupakan anggota kelompok pengabdian kepada masyarakat Unmas menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat branding dan meningkatkan daya tarik pelanggan.
“Dengan adanya plang dan logo ini, kami berharap UMKM keripik singkong serta Pengrajin Perak semakin dikenal dan memiliki daya saing yang lebih baik dipasaran," kata dia.
Sementara itu, strategi promosi juga menjadi fokus utama dalam mendukung perkembangan UMKM. UMKM Paon Gati telah difasilitasi dengan pembuatan spanduk sebagai media promosi yang efektif. Spanduk ini berfungsi untuk menarik perhatian pelanggan.
Tidak hanya itu, UMKM Kak Wage juga mendapatkan dukungan melalui pembuatan konten promosi yang dirancang khusus untuk meningkatkan daya tarik dan menjangkau calon pelanggan lebih luas.
Konten ini mencakup desain visual yang menarik serta narasi pemasaran yang efektif, dan penyebarannya melalui berbagai platform digital seperti Instagram dan TikTok.
Anggota kelompok pengabdian kepada masyarakat Unmas yaitu, Tini dan Muna berpendapat bahwa di era digital ini, pemasaran visual seperti video promosi memiliki dampak besar dalam meningkatkan daya tarik dan penjualan produk.
"Penerapan pembukuan digital diterapkan sebagai inovasi penting dalam mengelola keuangan usaha. Dengan sistem pencatatan berbasis digital, UMKM dapat lebih mudah memonitor arus kas, mengelola stok barang, serta menyusun laporan keuangan yang lebih akurat dan transparan," jelas Tini.
Anggota kelompok pengabdian kepada masyarakat Unmas yaitu, Tri dan Candra mengadakan pendampingan penggunaan Excel serta pembuatan Billingual Banner di UMKM BUPDA Blangsinga yang bertujuan untuk membantu pencatatan keuangan, pengelolaan stok, serta analisis data usaha agar pengelolaan bisnis lebih sistematis dan profesional.
Adapun pemasangan Billingual Banner ini menampilkan informasi usaha dalam dua bahasa yang sangat penting untuk tempat wisata Blangsinya Waterfall, yang dimana pengunjungnya lebih dominan wisatawan mancanegara.
“Penguasaan Excel dapat membantu UMKM dalam pengelolaan bisnis yang lebih rapi dan profesional sehingga mempermudah pengambilan keputusan berbasis data," ujar Tri dan Candra.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, mahasiswa tidak hanya menjalankan kewajiban akademik, tetapi juga berkontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui inovasi dan kreativitas mereka.