Pengelipuran Festival Dibuka

Kunjungan turis ke Desa Wisata Pengelipuran, Bangli  mengalami penurunan pasca erupsi Gunung Agung, Karangasem. Diharapkan Vestifal Desa Pengelipuran (Pengelipuran Valage Festival) bisa menjadi magnet yang bisa meningkatkan kunjungan turis ke Pengelipuran khusunya dan Bangli umumnya.

BANGLI-fajarbali.com | Ketua Panitia Festival Desa Pengelipuran, I Nengah Moneng, kepada wartawan di sela-sela persiapan vestifal, Selasa (19/12/2017) mengakui kalau kunjungan turis ke desa tradisional ini menurun pascar erupsi Gunung Agung.

“Ada dua paket kunjungan yang membatalkan kunjungan ke sini”, ujarnya tanpa menyebut angka penurunan kunjungan. Ditanya turis mana yang banyak membatalkan kunjungan, dia jawab lebih banyak turis yang menggunakan jasa penerbangan, terkait larangan penerbangan berkaitan erupsi gunung tertinggi di Bali itu.

“Kalau tamu dari jalur darat yakni Dermaga Gilimanuk, masih lebih banyak yang datang, tamu yang gunakan penerbangan yang banyak menunda kunjungan”, ujarnya. Festival Desa Pengelipuran diharapkannya bisa menjadi momentum untuk mempromosikan kepariwisataan Bangli umumnya dan Desa Pengelipuran khusunya. Dikatakan festival ini sudah yang ke lima kalinya.

Seperti biasa dalam festival menampilkan pameran. Ada  50-an stand pameran, terdiri dari pameran produk kerajinan serta kuliner. Dari sisi peserta ada juga dari luar Bangli, tetapi dominan peserta pameran berasal dari Bangli. festival kali ini juga dilengkapi dengan  barong ngelawang serta menampilkan wayang wong dan berbagai seni pertunjukan lainnya.Pameran tersebut dibuka Bupati Bangli, I Made Gianyar.

Sementara Kadisparbud Bangli, I Wayan Adnyana mengatakan digelarnya festival adalah untuk mempromosikan kapariwisataan Bangli dan Desa Pengelipuran,bahwa Bangli sangat aman untuk dikunjungi. Selain itu untuk mempromosikan potensi-potensi yang ada. Dikatakan Bangli kaya dengan potensi kepariwisataan, baik wisata alam, adat dan budaya serta seni. Dikatakan pula festival itu digelar sebagai wahana bagi generasi muda untuk menunjukkan kreatifitas seni. Adnyana mengaharapkan festival ini bisa memberi kesan yang signifikan bagi wisatawan.

Dan lebih penting lagi bahwa Bangli sangat aman dikunjungi, meski ada erupsi Gunung Agung, sebab yang terkena dampaknya hanya sebatas di radius awas yakni 10 km dari kawah. Bangli masih jauh dari radius tersebut. Ditambahkan pula bahwasannya vestifal digelar sampai tanggal 30/12 depan. (sum)

Scroll to Top