Pengakuan Joged Bumbung di UNESCO Terancam Dicabut

Loading

GIANYAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Joged jaruh atau seronok yang belakangan marak dilakukan oleh oknum pelaku seni Joged Bumbung, bisa saja mengancam keagungan tari Bali di kancah internasional. Pasalnya, jika joged Bumbung jaruh terus marak terjadi, tak menutup kemungkinan, UNESCO bakal mencabut status penetapan tari joged sebagai warisan dunia.

Seperti diketahui, Joged Bumbung adalah salah satu tari tradisional Bali yang masuk menjadi warisan dunia bersama delapan tari Bali lainnya.

Hal tersebut diungkapkan tim pembina dan pemantau Joged Bumbung Provinsi Bali di Museum Subak, Pantai Masceti, Gianyar, Rabu (14/2/2018). 

Tim yang terdiri dari Ketua MUDP Bali Jero Suwena Putus Upadesa, Polda Bali diwakili AKBP Dewa Nyoman Megawasa, Budayawan Prof.Dr I Made Bandem, Akademisi Prof. Dr I Wayan Dibia, dan Listibya Bali Dr I Nyoman Astita, melakukan pembinaan di Kabupaten Gianyar.

Dalam pertemuan itu dibahas, upaya pembinaan dan pemantauan ini akan terus berlanjut, begitu pun dukungan dengan seluruh komponen masyarakat Bali.

(BACA JUGA: Nahhh, Ini Jadinya..... Joged Bumbung Jembrana Ditolak Pentas di Pesona Indonesia)

"Joged jaruh ini dibiarkan begitu saja, kita khawatirkan, badan organisasi UNESCO yang telah menetapkan 9 tarian Bali khususnya joged bisa dicabut, " jelas Prof Wayan Dibia. 

Untuk itu, Prof Dibia mengajak para komponen di Gianyar kembali memberi ruang joged tradisi. “Gianyar saya ingatkan basis joged tradisi. Sekaa-sekaa joged jangan melayani joged jaruh. Penari juga jangan lagi melayani joged jaruh. Sesuaikan joged itu ditampilan di ruang yang tepat, jangan tampilkan joged saat odalan," kritik Guru Besar ISI Denpasar tersebut. 

Senada dengan Prof Dibia, budayawan Prof Bandem menyayangkan jika joged jaruh tidak bisa diberantas, ancamannya pengakuan UNESCO bisa saja dicabut.

BACA JUGA:  Kesenian Jembatan Membangun Rasa, Estetika, dan Mandala Pengetahuan

"Kami siap melakukan gerakan bersama dengan cara melakukan protes ke pihak YouTube di Amerika sana, caranya libatkan mahasiswa, pelajar di Gianyar, untuk mengikuti peretasan upaya legal reporting dan plaging secara serentak. Apabila upaya ini dilakukan, protes joged seronok dalam jumlah yang banyak, maka pihak YouTube akan langsung menghapusnya," kata Bandem seraya mengatakan, cara ini sudah dilakukan beberapa waktu lalu, dan sangat efektif. 

Jro Gede Suwena dari MUDP Bali mengimbau kalau menghentikan joged jaruh itu perlu aksi atau tindakan nyata.

“Kami mengajak pemimpin Desa Pakramankelian, berkordinasi dengan aparat kepolisian, TNI tingkat desa, agar berbuat lebih serius mengawasi joged ini agar tidak menyalahi etika joged jaruh ini sejatinya adalah penistaan budaya, kami mendorong untuk  membuat perarem, buatkan sanksi. Jangan dibiarkan, tidak boleh sendiri-sendiri,” tegas mantan Interpol itu. 

Dalam pembinaan dan pemantauan seni joged di Kabupaten Gianyar tersebut, dihadiri Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Gianyar A.A Gede Agung, Majelis Madya,  Listibya, beberapa perwakilan sanggar joged, dan beberapa stakeholder lainnya. (eka)

Scroll to Top