AMLAPURA-fajarbali.com | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem, siap menyukseskan Quick Win BKKBN. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Karangasem Pandu Prapanca Lagosa di sela Rembug Stunting di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, Rabu (30/4/2025).
Seperti diketahui, Quick Win adalah program unggulan yang dicanangkan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.
Program ini terdiri dari lima program utama: Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya (SIDAYA), dan Super Apps tentang Keluarga.
Pandu Prapanca segera mengoordinasikan langkah-langkah strategis dengan jajarannya untuk mengejar capaian Quick Win, khususnya lagi penjaringan Orang Tua Asuh Genting.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M. For., MARS., menjelaskan, acara rembug stunting ini juga menjadi momentum menyosialisasikan program-program Kemendukbangga/BKKBN.
dr. Luh De, sapaannya, mengapresiasi kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting di Karangasem yang perlahan namun pasti mampu menurunkan prevalensi stunting.
Ia menjelaskan, pevalensi stunting di Karangasem berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI)/Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari tahun 2021-2023 mengalami penurunan.
“Tahun 2021 prevalensi stunting di Karangasem 22,9 tertinggi di Bali. Kemudian di tahun 2022 turun 9,2, dan pada tahun 2023 kembali turun menjadi 6,4,” ungkap birokrat asal Tabanan ini.
Terkait "Genting", dr. Luh De menjelaskan, percepatan ini melalui intervensi keluarga rentan stunting untuk bantuan yang sesuai kebutuhan
“Genting yang merupakan program nasional berbasis gotong royong untuk mengatasi stunting di Indonesia,” bener dia.
Kedua, tentang "Tamasya", Daycare unggul atau yang terstandarisasi. Berkolaborasi dengan seluruh Lembaga pemerintah dan swasta.
“Menyediakan pengasuh tersertifikasi, psikolog anak dan dokter spesialis anak – laporan tumbuh kembang anak setiap bulan,” imbuhnya.Ketiga, Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATi). Gerakan optimalisasi peran ayah ini untuk menjawab fenomena fatherless.
Kemudian, layanan konseling pra nikah, menikah, akan dan saat memiliki anak, serta konsorsium komunitas ayah teladan
Keempat, AI – SuperApps Tentang Keluarga. Layanan A-Z pembangunan keluarga. Kemudian konsultasi problematika keluarga, anak, konselor.Pendataan Keluarga Indonesia.
Ketahanan kependudukan termasuk juga untuk ketahanan usia produktif, serta interoperabilitas lintas K/L
Dan, kelima Lansia Berdaya. Yakni menyediakan home care berbasis komunitas untuk usia lanjut yang tidak mendapat perawatan oleh anak.
“Bantuan dan pelayanan Kesehatan gratis bagi lansia di puskesmas dan RSUD tanpa rujukan, serta pemberdayaan Lansia sesuai kapasitas (lapangan pekerjaan yang sesuai), dan Sekolah Lansia,” ucap dr. Luh De.
Ia kembali mengingatkan bahwa stunting dipicu oleh permasalahan yang kompleks, sehingga pengendaliannya pun membutuhkan kerja sama semua pihak.