MANGUPURA-fajarbali.com | Pemerintah Kabupaten Badung, bersama Desa Adat Kerobokan menggelar ritual Nangluk Merana atau pembersihan secara spiritual alam semesta yang bertujuan menjaga kesuburan tanaman di area persawahan (subak).
Acara yang dipuput Ida Pedanda Gde Sakti Tlabah Griya Pesraman Patu Bidak Kerobokan dilaksanakan di Pura Jung Petitenget Kerobokan, Kamis (1/3/2018). Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri dan mengikuti langsung ritual ini bersama Anggota DPRD Badung, A.A. Ngurah Ketut Nadi Putra, Camat Kuta Utara AA. Arimbawa, Camat Kuta, Kuta Selatan I Made Widiana, Kepala Badan Pendapatan Daerah dan Pesedahan Agung I Made Sutama, Bendesa Adat kerobokan AA. Putu Sutarja, tripika, tokoh adat kerobokan masyarakat pengemong pura serta para petani dan subak se-Badung.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam sambutannya mengatakan, Kegiatan upacara nangluk merana yang dilaksanakan ini termasuk perayaan yang istimewa karena bertepatan dengan hari purnama. Upacara Nangluk merana bertujuan untuk keselamatan dan kesejahteraan alam semesta beserta isinya terutamanya tanaman dan binatang yang ada di persawahan dan tegalan (perkebunan).
"Tujuan lain dari pelaksanaan upacara ini disamping untuk pelestarian adat dan budaya juga agar alam semesta yang berupa tanah pertanian dan tegalan tetap dapat terjaga dengan kelestarian adat, yang damai dan sejahtera (santi dan jagadhita)," ucapnya.
Dengan upacara nangluk merana ini diharapkan dapat mengurangi berbagai macam malapetaka seperti hama penyakit yang dapat menyerang tanaman maupun binatang. "Semoga apa yang dilaksanakan dengan tulus iklas mendapat kerahajengan masyarakat se-jebag Badung dan Bali. Usai pelaksaaan upacara ini kami harapkan kepada bendesa adat, pekaseh dan kelian subak serta masyarakat petani agar melanjutkan upacara seperti ini di masing-masing desa adat dan subak," imbuhnya.
Sementara itu Bendesa Adat Kerobokan A.A. Putu Sutarja dalam kesempatan tersebut mengatakan, upacara nangluk merana lan mepekelem ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya menjelang tawur Kesanga Penyepian.
"Nangluk merana ini bertujuan guna mohon keselamatan dan kerahajengan, kesejahteraan dan dijauhkan dari segala bahaya dan malapetaka khususnya serangan hama (merana) agar tidak menganggu tanaman di persawahan dan tegalan, sehingga petani mampu meningkatkan hasil-hasil pertaniannya, juga diharapkan dapat menjalankan Ngusaba Desa Lan Ngusaba Nini di setiap Desa dan Subak se-Badung," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Pemerintah Kabupaten Badung menyerahkan dana aci-aci sebesar Rp. 175 Juta. (put)