Pemerintah Diharapkan Segera Ambil Sikap Terkait Kelangkaan BBM

IMG-20211221-WA0019-d911c2ee
Ketua Komisi II DPRD Bali IGK Kresna Budi

Loading

DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com

Beberapa hari belakangan ini terjadi antrean panjang di setiap SPBU Denpasar. Diketahui, terlambatnya pasokan bahan bakar khususnya jenis Pertalite dan Solar. Sontak hal tersebut mendapat respon dari Komisi II DPRD Bali.

Ketua Komisi II DPRD Bali IGK Kresna Budi menyatakan Gubernur Bali bersama para eksekutif lainnya diharapkan mengambil langkah dan upaya guna menyikapi kelangkaan BBM. Sehingga pasokan bisa kembali normal.

Kresna Budi menceritakan, dari perjalanannya dari Denpasar menuju Buleleng, terlihat hampir disetiap SPBU terjadi antrean panjang. Khususnya kendaraan roda dua dan kendaraan berbahan bakar solar. Jika dibiarkan, tentu akan berdampak pada ekonomi Bali secara luas.

“Masalah ekonomi yang menjadi acuan, kita harapkan semua stakeholder mengimbau. Terutama bupati atau gubernur, apalagi gubernur dengan pusat hubungannya bagus. Harapan kita segera dikoordinasikan agar pasokan solar kembali,” ujarnya, Kamis (08/12).

Menurutnya, pemerintah harus sigap mengatasi persoalan BBM. Apabila tidak segera diambil langkah, maka akan terjadi inflasi di Bali. Harga barang-barang dan kebutuhan pokok juga akan naik. “Barang-barang pokok otomatis naik, usaha eksekutif untuk menurunkan kebutuhan pokok juga bisa bubar,” tegasnya.

Kelangkaan BBM, tentu akan sangat berdampak pada masyarakat bawah. Misalnya saja para petani yang menggunakan traktor untuk membajak sawahnya. Yang paling utama adalah para nelayan yang melaut.

“Kemarin pertalite agak seret juga,  tapi solar paling banyak keluhan. Otomatis harga komoditas kebutuhan pokok naik. Kami sarankan juga Kapolda ikut melakukan pengawasan jangan sampai ada penimbunan minyak. Terutama dalam pendistribusi di Bali, sebab Bali adalah barometer citranya Indonesia,” tutupnya. her

Scroll to Top