https://www.traditionrolex.com/27 Pembukaan Pariwisata Internasional Perlu Kehati-hatian - FAJAR BALI
 

Pembukaan Pariwisata Internasional Perlu Kehati-hatian

(Last Updated On: 30/09/2021)

DENPASAR-fajarbali.com | Kendati angka kasus Covid-19 terus melandai yang dibarengi dengan turunnya level PPKM di Bali, namun masyarakat diharapkan tidak menyambut pelonggaran tersebut dengan euforia berlebihan.

Pasalnya, potensi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 kemungkinan bisa saja terjadi lagi apabila masyarakat lalai dalam menerapkan protokol kesehatan. Untuk membuka kembali pariwisata internasional memang dibutuhkan kehati-hatian agar tidak menimbulkan gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia maupun Bali.

  Pengamat pariwisata Ketut Swabawa mengatakan, tidak menampik jika banyak pelaku pariwisata yang sudah tidak sabar menunggu dibukanya pariwisata internasional, terlebih lagi kasus Covid-19 di Bali sudah menurun dan sudah adanya kelonggaran di PPKM level 3. Namun ia tetap berharap pembukaan pariwisata untuk saat ini perlu dilakukan dengan kehati-hatian agar tidak terjadi lonjakan kasus serta munculnya klaster-klaster di sektor pariwisata.

  “Saya sarankan jangan membuka pariwisata Bali terlalu lebar, kita fokuskan dlu untuk menggaet kunjungan wisatawan domestik yang sudah melakukan vaksinasi dan terus berbenah terkait penerapan prokes berbasis teknologi atau aplikasi. Jika pariwisata internasional dibuka begitu saja, takutnya akan berpotensi memunculkan lonjakan kasus Covid-9. Ini akan membuat dunia pariwisata Bali kembali terguncang,” ujarnya, Kamis (30/9).

  Dikatakannya, meski saat ini kasus mulai melandai, penerapan protokol kesehatan (prokes) harus terus ditingkatkan. Naiknya mobilitas warga saat ini, dinilainya akan berisiko penularan yang lebih masif. Namun demikian, pihaknya berharap dengan adanya vaksinasi hingga dosis kedua yang sudah mencapai 75 persen, herd immunity atau kekebalan kelompok sudah terbentuk.

  “Masyarakat juga diminta untuk tetap menjaga prokes, untuk menurunkan Covid-19 dan juga mulai dengan inovasi-inovasi di dalam menghindari Covid-19 ini. Jika kita lihat perkembangan kasus covid di Bali, memang sudah mulai melandai, namun jika diperkirakan lonjakan kasus gelombang ketiga akan terjadi pada Desember 2021 sampai Januari 2022. Dimana saat itu merupakan puncaknya wisatawan untuk melakukan perjalanan untuk berlibur. Kalau kita lalai, lonjakan itu pasti terjadi. kalau kita taat prokes, tentu lonjakan itu bisa dihindarkan,” terangnya.

  Ketut Swabawa menambahkan, untuk menekan penularan kasus saat liburan akhir tahun harus ada komunikasi yang baik tentang risiko tertular dan menularkan. Pembatasan pergerakan antarprovinsi dan pintu masuk ke tempat-tempat umum harus  dengan PeduliLindungi. Lebih lanjut dia menekankan bahwa libur panjang sangat berpotensi jadi pemantik gelombang ketiga Covid-19 jika mobilitas yang tinggi saat liburan tidak diikuti dengan protokol kesehatan secara ketat. (dhar)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Korupsi, Mantan Marketing Bank BRI Divonis 5 Tahun

Kam Sep 30 , 2021
Dibaca: 9 (Last Updated On: 30/09/2021)DENPASAR –  Fajarbali.com | Terdakwa kasus korupsi di Bank Rakyat Indonesia, Ida Bagus Gede Subamia, Kamis (30/9/2021) divonis hukuman 5 tahun penjara dalam sidang yang berlangsung secara daring (dalam jaringan) di Pengadilan Tipikor, Denpasar.  Save as PDF

Berita Lainnya