Pelepasan Kelas XII SMP Dwijendra Bertabur Prestasi

Dwijendra

KEPALA SMP Dwijendra I Ketut Budayasa, memberikan selamat kepada lulusan, Rabu (7/6/2023).

 

DENPASAR – sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | SMP Dwijendra Denpasar melepas sebanyak 296 lulusan, Rabu (7/6/2023) di Aula sekolah setempat. Kepala SMP Dwijendra I Ketut Budayasa, mengakui, mereka adalah angkatan yang paling menantang bagi guru karena masuk saat pandemi Covid-19 memuncak pada tahun ajaran 2020/2021.

Budayasa di sela pelepasan, kepada awak Fajar Bali mengaku, dari awal mendaftar sebagai peserta didik kelas VII, langsung mengikuti pelajaran dalam jaringan (daring). Pembelajaran tatap muka langsung di sekolah baru dirasakan menginjak semester II kelas VIII.

Itupun sempat buka-tutup karena menghindari penularan virus. Dengan waktu sesingkat itu, pendidik SMP Dwijendra dituntut menemukan potensi terbaik anak-anak agar meraih pundi-pundi prestasi.

"Jadi memang sangat menantang karena dari awal kelas VII mereka tidak bisa berinteraksi langsung dengan temannya, guru dan lingkungan sekolahnya. Tapi kami tentu punya teknik sendiri," kata Budayasa.

Salah satunya, adalah program sekolah penggerak. SMP Dwijendra menggelar pameran project pencarian bakat "good talent" untuk pengembangan karakter. Tujuannya, bukan langsung meraih juara tapi sekolah bisa mengembangkan potensi masing-masing anak.

Terbukti, sebagaian besar dari kelas IX itu berhasil mengukir prestasi di bidang akademik dan non akademik. Pihak sekolah pun menyerahkan apresiasi saat seremoni perpisahan yang berlangsung meriah dengan mengandalkan sumber daya yang ada.

Lebih lanjut, Budayasa menyinggung proses perpindahan siswa yang terjadi dari tahun ke tahun. Misalnya angkatan 2020/2021 tersebut yang awalnya berjumlah 301 orang. Namun di semester II kelas VII mulai ada migrasi perpindahan khususnya ke sekolah negeri.

"Namun kami juga menerima beberapa siswa pindahan dari sekolah lain di kelas VIII," katanya. Budayasa berharap, tahun ini dan seterusnya tidak terjadi migrasi peserta didik karena persekolahan swasta juga berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

BACA JUGA:  Dosen ITB STIKOM Bali Bantu Usaha Kerajinan Panggul Sidhakarya di Desa Lodtunduh

Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Dwijendra Dr. Ketut Wirawan, SH., M. Hum., menilai, unit-unit pendidikan di bawah badan hukum penyelenggara yang dipimpinnya itu mampu menunjukkan konsistensi.

Dr. Ketut Wirawan, SH., M.Hum.

Misalnya untuk SMP, per hari ini sudah menerima 140 calon peserta didik. Jumlah ini diprediksi terus merangkak sebelum proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024 ditutup. Biasanya, 90 persen dari pendaftar awal akan registrasi ulang. SMP Dwijendra menyediakan kuota 320 kursi.

Ke depan, Wirawan yang sejak awal kepemimpinannya ingin mengembalikan Dwijendra sebagai milik masyarakat, bakal menargetkan peningkatan kualitas, bukan pada kuantitas.

"Perlahan kita akan lakukan itu. Yang jelas fasilitas kita lengkapi dulu. Pendidik juga kita tingkatkan kompetensinya agar kita benar-benar menjadi pilihan utama masyarakat mulai TK hingga perguruan tinggi," pungkas Wirawan. (Gde)

Scroll to Top