Pelaku UMKM di Bali Dilatih Jinakkan AI dan Usung Prinsip ESG

IMG-20250719-WA0004
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), mengadakan pelatihan dan sosialisasi kepada UKM (UMKM) kepada 22 pelaku UKM dari Tabanan di Warung Bendega, Denpasar, Jumat (18/7/2025).

Loading

DENPASAR-fajarbali.com | PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), mengadakan pelatihan dan sosialisasi kepada UKM (UMKM) kepada 22 pelaku UKM dari Tabanan di Warung Bendega, Denpasar, Jumat (18/7/2025).

Kegiatan yang diikuti puluhan UMKM binan Rumah BUMN mengusung ‘Smart Marketing Revolution: From Traditional to Digital’ Pelatihan dan Workshop bersama UKM Bali.Peserta datang dari berbagai usaha, seperti kerajinan, kuliner, dupa dan lain sebagainya.

SVP Group Sustainability & Corcom PT Telkom Tbk, Ahmad Reza, mengaku sangat mendukung pertumbuhan ekonomi, apalagi UKM di Bali dinilai cukup baik. Tantangannya adalah go digital dan go online.

"Harapannya, UKM binaan Telkom ini bisa naik kelas, bisa go digital dan go online. Apalagi program membantu UKM sangat banyak, salah satunya dengan Environmental, Social, and Governance (ESG)," kata Reza yang tampil sebagai narasumber pertama.

Sehingga produk-produk UKM bisa go digital dan go online, bahkan bisa berdaya saing internasional tidak hanya pangsa lokal saja.

Berdasarkan riset, ESG menjadi aspek utama yang harus didorong, karena kecenderungan pasar yang mulai menyadari lingkungan berkelanjutan.

“Poin yang penting kualitas, dan keramahan terhadap lingkungan. Jadi harus dicari bisnis seperti apa yang bisa berdaya saing global, khususnya terkait kualitas, keramahan terhadap lingkungan,” imbuhnya.

Menurut Reza, posisi Bali sebagai destinasi wisata dunia, memudahkan cara promosi digital, dengan membuat sarana channel link wisman seperti sosial media, sehingga bukan hanya produk saja tapi dikenal lebih luas dengan pemasarannya.

Kemudian, lanjut Reza, ke depan AI adalah keniscayaan, khususnya dalam membantu produk UKM dari sisi packaging, pembuatan kontennya termasuk kata-kata menarik.

Perlu diketahui, ESG adalah singkatan dari (Environmental, Social, and Governance). ESG adalah kerangka kerja komprehensif untuk menilai dampak dan keberlanjutan suatu perusahaan.

BACA JUGA:  Gianyar Kalah Jualan Paket Holiday

Jika dipilah penjelasannya, Environmental yaitu kerangka kerja yang menilai kegiatan sebuah perusahaan dan/atau supplier/partner yang berdampak pada lingkungan.

Kemudian, Social adalah kerangka kerja yang menilai kegiatan sebuah perusahaan yang berdampak pada aksi sosial, termasuk kepada karyawan baik langsung maupun tidak langsung, pelanggan, dan masyarakat sekitar.

Governance, adalah kerangka kerja yang menilai kualitas dan ketepatan pengambilan keputusan, struktur tata kelola, dan distribusi tanggung jawab kepada para pemangku kepentingan.
Contoh dari ketiganya, seperti hemat energi dan kurangi sampah.

Lalu bagaimana mensejahterakan karyawan dan komunitas lokal. Serta tata kelola bisnis yang baik dengan transparansi dan etis.

“ESG penting bagi UKM atau UMKM, seiring perubahan tren konsumen, peluang pasar baru, reputasi brand, dan efisiensi biaya,” sebutnya.

Untuk itu, hubungan ESG dan marketing sangat kuat dalam membuat sebuah bisnis grow up.

Marketing Buat Usaha

Kemudian apa itu marketing? Hal ini dijelaskan oleh SO Coorporate Branding and Activition PT Telkom Tbk, Ary Pahleivi.

Ary berpandangan, selama ini orang salah mengartikan marketing dan sales, adalah hal yang sama. Padahal marketing mempunyai hal yang lebih luas dalam pengertiannya.

Seiring dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi dunia, AI pun berkembang, sehingga semua orang khususnya pelaku usaha UMKM juga harus terjun di dunia digital.

“Jadi marketing itu bukan saja urusan sales, marketing itu juga bagaimana menemukan sesuatu ide lalu mengkreasikan menjadi sebuah usaha dan sales akan mengikuti,” jelas Ary.

Sehingga sales adalah bagian dari marketing itu sendiri. Sebab marketing ini adalah menciptakan sesuatu, yang nantinya mampu menghasilkan sales atau penjualan. “Nah kata kuncinya itu value yang dijual,” sebutnya.

Value itu kemudian yang dipromosikan dengan baik, sehingga menjadi sales atau penjualan yang bertahan lama dan mampu bersaing di lapangan. Digital dan AI untuk memperluas pemasaran dan pengenalan produk UMKM.

BACA JUGA:  Marak, Anak Jualan Tisu di Jalanan, Dinsos dan Satpol PP Segera Lakukan Pembinaan

“Jadi jangan main-main dengan marketing effect itu,” sebutnya. Seperti dagang kopi di kantoran, yang tahu siapa target marketnya, tahu apa produk yang akan dijual, dan tahu cara promosinya.

Ia menegaskan, tidak perlu takut kalah saing jika punya produk yang bagus, asal promosi tepat sasaran dan luas pasti akan tetap ada pangsa pasarnya.

“Kenapa harus digital, karena 221 juta orang Indonesia terkoneksi dengan internet. Lalu Rp1,101 triliun transaksi di ecommerce. Ini bahkan meningkat 40 persen setiap tahunnya,” ungkapnya.

Hanya saja, lanjut dia, baru 20,24 juta UMKM di Indonesia yang telah terdigitalisasi. Sementara jumlah UMKM di Indonesia lebih dari itu atau hanya 30 persen yang digitalisasi.

Untuk itu penting ke depan, UMKM di Indonesia khususnya di Bali paham digital dan AI dalam meningkatkan potensi usahanya untuk naik kelas.

Pada kesempatan yang sama, AVP Eksternal Communication PT Telkom Tbk, Sabri Rasyid, mengatakan bahwa AI bisa menjadi teman bagi pengusaha khususnya pelaku UMKM.

Apalagi saat ini AI juga bisa diakses secara gratis, sehingga yang terpenting bagaimana menjinakkan AI ini untuk membantu dalam strategi marketing dan promosi untuk meningkatkan sales.

Sabri pun memperkenalkan AI ke rekan-rekan pelaku UMKM, serta bagaimana cara menggunakannya atau memanfaatkannya.

Agar produktif dan mampu membantu UMKM segera naik kelas, bahkan menjadi eksportir. “Jangan takut dengan AI, tapi manfaatkan ini selama masih gratis,” sebutnya. Seperti bagaimana memanfaatkan review di google dalam meningkatkan image terhadap sebuah usaha.

“Kendala teman UMKM ini, kadang stuck di cara mencari caption atau ide lagi buntu membuat konten. Semua sangat bisa dibantu dengan AI,” sebutnya. Semisal dengan detail menyebutkan, ‘bagaimana cara membuat iklan promosi produk yang ramah di media sosial’ dan lain sebagainya.

BACA JUGA:  Terapkan Konsep Pabrik Ramah Lingkungan, Sharp Indonesia Dianugerahi Top CSR Awards 2021 & Indonesia Green Award 2021

Sabri, sapaannya, mengatakan pelatihan seperti ini akan terus dilakukan kepada UMKM, khususnya di Bali.

“Kemarin sudah ke UMKM di Bangli, sekarang ke UMKM di Tabanan, nanti akan ada daerah lainnya, semoga segera,” katanya. Serta meminta agar pelaku UMKM tidak gaptek dan takut teknologi. Justru belajar menjinakkan teknologi.

Scroll to Top