SEMARAPURA-fajarbali.com | Masa kampanye Pilkada dimanfaatkan oleh pedagang Pasar Sengol Klungkung untuk menyuarakan aspirasinya. Selasa (27/3/2018) puluhan pedagang tersebut mendatangi kediaman Calon Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta di Banjar Siku, Desa Kamasan, Klungkung. Dalam kesempatan itu, mereka mengungkapkan kegelisahan terkait tarif retribusi yang dirasa tinggi.
Koordinator pedagang, Haji Matosen menyampaikan selama ini para pedagang yang berjualan di Pasar Sengol Klungkung cukup terbebani dengan tarif retribusi. Sesuai Peraturan Daerah Nomor 17 tahun 2012 yang diberlakukan selama ini, tarif retribusi di Pasar Sengol memang bervariasi. Ada yang dikenai Rp 8 ribu, Rp 10 ribu, serta Rp 12 ribu per hari sesuai dengan besaran dagangan. Nominal tersebut dinilai masih tinggi, bahkan ada pedagang yang tidak sanggup membayarnya.
Oleh karena itu, Haji Matosen mewakili rekan-rekannya berharap segera ada penyesuaian tarif retribusi. Yakni disamakan dengan pedagang di pasar umum. Sebesar Rp 5 ribu per harinya. Harapan ini tentu bukan tanpa alasan, menurutnya selama ini para pedagang di Pasar Sengol ‘menyumbang’ Rp 300 juta setiap tahunnya ke PAD Klungkung. Dengan demikian sudah sewajarnya, kini para calon pemimpin baru mempertimbangkan usulan tersebut.
“Sekarang ada kena delapan ribu, sepuluh ribu, dan dua belas ribu. Kami berharap ada penyesuaian supaya bisa dijangkau pedagang. Yang terpenting usulan kami, retribusi ada penyesuaian. Supaya tidak naik,” harapnya di jadapan Cabup Nyoman Suwirta yang didampingi Cawabup Made Kasta.
Uniknya, meski menyampaikan aspirasi kepada Paslon Suwirta-Kasta (Suwasta), saat disinggung mengenai arah dukungan selama Pilkada, Haji Matosen justru memberi jawaban ‘abu-abu’. Dirinya menegaskan, masyarakat akan memberikan dukungan kepada paslon yang serius membangun Klungkung. Tidak hanya menyampaikan janji-janji, tapi berkomitmen merealisasikan visi misi sebagai bukti nyata kepada masyarakat.
Usai mendengar keluh kesah para pedagang, Cabup Nyoman Suwirta pun mengungkapkan terkait tarif retribusi perlu dilakukan kajian terlebih dahulu. Demikian juga dengan usulan penyesuaian. Menurutnya, hal tersebut dapat dilakukan untuk keadilan bagi pedagang. “Jangan ujug-ujug naik, tetapi harus dikaji dulu. Kalau penyesuaian, saya rasa perlu untuk keadilan,” ujarnya.
Di samping itu, bila terpilih kembali, Cabup Suwirta telah memiliki rencana khusus terkait Pasar Sengol. Lokasi Pasar Sengol saat ini akan disulap menjadi mall pelayanan publik. Bangunanya akan terdiri atas dua lantai. Para pedagang pun diminta untuk tidak was-was. Lantaran mereka tetap akan disediakan lokasi berjualan, yakni di lantai dasar. Ide ini diyakini dapat mempermudah pedagang untuk berjualan. Lantaran mereka tidak perlu lagi membawa terpal ataupun membawa gerobak untuk berjualan. Hanya saja, selama pembangunan, untuk sementara para pedagang diharapkan bersedia untuk dipindah ke lokasi yang akan ditentukan nanti.
“Kami rancang bangunan mall layanan publik itu berlantai dua. Lantai dasar tetap jadi tempat berdagang. Nanti pedagang tidak lagi harus membawa terpal untuk atap,” ungkapnya. (dia)