DENPASAR-fajarbali.com | Mencermati perkembangan aktivitas Gunung Agung yang belakangan cenderung menurun, Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengevaluasi kembali batas aman untuk beraktifitas yang sebelumnya ditetapkan pada jarak 6 km.
Pastika berharap, batas radius aman beraktifitas dapat diturunkan menjadi 3 hingga 4 km. Harapan itu diutarakannya saat melakukan peninjauan ke Pos Pemantauan Gunung Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Senin (5/2/2018).
Tanpa bermaksud mengintervensi, Pastika berharap pihak PVMBG mengkaji kembali perkembangan terkini sehingga bisa dilakukan evaluasi terhadap status Gunung Agung dan juga penentuan radius aman untuk beraktifitas. Jika menurut hasil kajian dimungkinkan untuk menurunkan radius aman, selanjutnya Pemprov Bali berkoordinasi dengan Pemkab Karangasem akan fokus membahas rencana relokasi sejumlah desa pada radius 3 hingga 4 km yang kemungkinan terdampak dalam jangka waktu panjang. “Tentunya ini harus didasarkan pada kajian ilmiah pihak yang berkompeten,” ujar Pastika yang didampingi Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa.
Menjawab harapan Pastika, Kepala Bidang Pemantauan Gunung Api PVMBG Gede Suantika berjanji akan segera melaporkan ke pusat untuk dilakukan kajian dan evaluasi. Lebih jauh Suantika mengungkap, sejauh ini aktifitas Gunung Agung memang menunjukkan tanda-tanda penurunan. “Ini berdasarkan pengamatan periode 27 November hingga saat ini, memang menunjukkan penurunan,” imbuhnya.
Hal itu antara lain ditandai dengan pergeseran pusat gempa yang tak lagi terjadi di bawah Gunung Agung. Pusat gempa teramati berada di antara Gunung Abang dan Gunung Agung. Selain itu, berdasarkan pantauan, sudah tidak teramati lagi penggelembungan di tubuh gunung terbesar di Pulau Bali tersebut. “Mulai kempes dan bentuknya sudah balance,” urainya. Kendati demikian, Suantika menyebut terjadinya letusan besar masih berpeluang. Namun untuk saat ini belum ada tanda-tanda ke arah sana.
Pada hari yang sama, Pastika yang didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra,SH.MH serta Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali Drs. Dewa Made Indra juga meninjau Posko Utama Penanganan Siaga Darurat Erupsi Gunung Agung di Pelabuhan Tanah Ampo. Pastika mendapat laporan bahwa sejauh ini stok kebutuhan bagi pengungsi masih aman.
Di sela-sela kunjungannya, Ia meminta dilakukan evaluasi terhadap barang-barang yang menumpuk di posko. Pastika tak ingin bahan-bahan makanan yang punya masa kadaluwarsa pada akhirnya terbuang percuma karena sudah tak layak dikonsumsi.
“Coba evaluasi dan cek dengan kebutuhan pengungsi. Kalau memang berlebih, kan bisa kita salurkan kepada mereka yang juga membutuhkan seperti panti asuhan,” pungkasnya. (gde)