Pasar Sudha Mertha Diharapkan Susul Jejak Prestasi Nyanggelan

Adapun yang ditinjau mencakup bagaimana dukungan pemerintah daerah, sarana prasarana, keberhasilan, kesadaran perilaku pedagang dan pembeli, penerapan protokol kesehatan (selama pandemi Covid-19) dan indikator lainnya.

 Save as PDF
(Last Updated On: 15/03/2023)

Tim Juri Lomba Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas Tingkat Nasional melakukan verifikasi lapangan Pasar Sudha Mertha, Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Selasa (14/3).

 

DENPASAR – fajarbali.com | Tim juri yang diketuai Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan BPOM RI Rizan Febriana Pratama, bersama anggota Catur Wicaksono dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Astari Diah Ayuwangi dari Kementerian Perdagangan, melakukan verifikasi lapangan ke Pasar Sudha Merta, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Selasa (14/3/2023).

Verifikasi yang turut dihadiri Ketua TP PKK Denpasar Ny. Antari Jaya Negara, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Perwakilan BPOM di Denpasar, paguyuban dan pengurus pasar, anggota PKK, prajuru desa/adat dan stakeholder terkait bertujuan untuk memastikan kesesuaian kondisi pasar dengan proposal usulan yang diterima dewan juri.

“Dalam lomba ini, verifikasi lapangan sangat penting sebagai tahap akhir yang menentukan juara dalam Lomba Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas Tingkat Nasional,” jelas Rizan di sela kunjungan.

Adapun yang ditinjau mencakup bagaimana dukungan pemerintah daerah, sarana prasarana, keberhasilan, kesadaran perilaku pedagang dan pembeli, penerapan protokol kesehatan (selama pandemi Covid-19) dan indikator lainnya.

Secara umum, ia mengaku tersentuh dengan komitmen pengelola pasar yang secara sadar ingin memberikan jaminan keamanan pangan kepada konsumen dari zat-zat berbahaya. Begitupun dengan dukungan Pemkot Denpasar yang dinilai luar biasa dalam upaya revitalisasi pasar sentral tersebut.

Untuk pengumuman juara, Rizan mengaku masih menunggu setelah rapat penentuan. Pasar Sudha Merta, lanjut dia, merupakan wakil Bali dari zona regional tengah. Dalam lomba ini, terbagi menjadi regional barat, tengah dan timur. Sebelumnya, seluruh nominator telah melewati seluruh tahapan yang diawali dengan mengirimkan profil pasar.

Kadisperindag Kota Denpasar, Nyoman Sri Utari, mewakili wali kota mengatakan, pasar tradisional merupakan salah satu pilihan masyarakat, sehingga semua produk yang dijual harus bebas dari zat berbahaya.

Wali Kota Denpasar, kata Sri Utari, sangat mendukung langkah ini agar semakin banyak pasar tradisional di Ibu Kota Bali ini aman, bersih dan layak dikunjungi. “Untuk itu mari kita bangun kesadaran. Lalu pertahankan,” ujarnya, sembari berharap, Pasar Sudha Merta sukses mengikuti jejak Pasar Nyanggelan, Desa Adat Panjer sebagai juara nasional.

Ni Putu Ekayani, S.L., S.Si., Apt., M.Biomed., PFM., Ahli Madya BBPOM di Denpasar., mewakili Kepala BBPOM Denpasar, menambahkan, Pasar Sudha Merta direplikasi dari Pasar Nyanggelan. Dia mengapresiasi pengelola karena mengimplementasikan filosofi nama pasar dengan sangat baik.

“Tadi saya dengar Jero Bendesa bilang Sudha Mertha itu artinya pangan yang suci dan bersih. Kemudian filosofi itu diterapkan dengan baik. Luar biasa,” kata Ekayani.

Apresiasi lainnya yakni adanya fasilitas pojok pangan dilengkapi alat test kit dan timbangan untuk menguji langsung di pasar tersebut. Petugasnya juga telah dilatih dengan baik. Menariknya, semua fasilitas itu dibeli secara mandiri oleh pengelola pasar.

“Setiap hari juga ada audio edukasi tentang pangan sehat bebas zat berbahaya. Jadi harapan kami, mohon digetoktularkan ke lingkungan masing-masing,” harapnya.

Sementara itu, Bendesa Adat Sidakarya Ketut Suka, menilai lomba ini bak gayung bersambut karena pihaknya sejak pasar ini didirikan bercita-cita melindungi kesehatan masyarakat lewat pangan yang dikonsumsinya.

“Kalau kita lihat di media-media sangat mengerikan bagaimana zat berbahaya beredar di pasaran. Perilaku ini hanya memikirkan keuntungan tanpa peduli kesehatan masyarakat. Ini tidak bisa dibiarkan, apalagi 90 persen pengunjung pasar ini adalah warga adat kami,” tegas Suka.

Mewakili masyarakat Sidakarya, Suka mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Denpasar atas segala perhatiannya. Sebab, menurutnya, pasar yang dibangun tahun 1980 ini awalnya kumuh. Dengan revitalisasi berkali-kali akhirnya tampil bersih dan percaya diri bersaing dengan pasar modern atau supermarket.

Dari informasi yang dihimpun, pasar Sudha Merta menampung 150 lebih pedagang, baik yang di kios, lesehan dan sengol (malam). Untuk rata-rata pembeli/pengunjung tembus 1000 orang per hari. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

"Rame Ing Gawe, Sepi Ing Pamrih" BKKBN Bali Justru dapat 3 Award

Rab Mar 15 , 2023
Bali meraih juara II Apresiasi Penyebarluasan Informasi dan Edukasi bagi Perwakilan BKKBN dalam Morning Report Katagori Promotif.
BKKBN

Berita Lainnya