Tim Pengabmas penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) untuk mendeteksi dini penyakit anemia pada perajin pande besi di Desa Gubug, Kecamatan/Kabupaten Tabanan.
TABANAN-fajarbali.com | Tim Dosen Jurusan Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Poltekkes Kemenkes Denpasar, memilih Desa Gubug, Kecamatan/Kabupaten Tabanan sebagai lokasi Pengabdian kepada Masyarakat, dengan mengusung tema “Penyuluhan Kesehatan dan Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (Hb) sebagai Upaya Deteksi Dini Penyakit Anemia pada Pande Besi”.
Pande besi adalah salah satu industri kecil yang berkembang di Desa Gubug, Kecamatan/Kabupaten Tabanan. Perajin pande besi ini menggeluti pekerjaannya sudah cukup lama dan bersifat turun-temurun dari nenek moyang mereka.
Mereka menerima warisan apa adanya dan menggeluti pekerjaan ini sebagai tanggung jawab dari leluhurnya. Dalam melakukan aktivitasnya di bagian tungku atau “parapen” pande besi akan berhadapan dengan lingkungan panas, berdebu dan berasap akibat dari pemanasan besi sebelum menjadi benda tajam seperti pisau besar, pisau kecil, golok, sabit, keris dan lain sebagainya.
Ketua Tim Pengabmas Ida Ayu Made Sri Arjani, S.IP., M.Erg., menjelaskan, paparan dari lingkungan yang panas, berdebu dan berasap selama bekerja merupakan suatu keadaan yang sangat berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan dan keselamatan kerja. Senyawa karbon yang dihasilkan dari pembakaran besi akan berakibat fatal bagi kesehatan perajin.
Emisi pencemaran udara dari hasil pembakaran besi untuk dapat menjadi pisau sangatlah berbahaya bagi kesehatan pande besi. “Ketika seseorang terpapar dengan gas karbon monoksida, kemampuan darah untuk mengikat oksigen akan berkurang,” ungkap Ida Ayu Sri Arjani.
Hal ini disebabkan karena gas karbon monoksida lebih mudah terikat dengan hemoglobin sehingga darah akan mbentuk carboxyhaemoglobin (COHb). Makin banyak COHb yang terbentuk, maka oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh akan berkurang. Akibatnya, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen (hipoksia).
Kontaminasi kadar karbon dalam darah akan menurunkan kadar hemoglobin, semakin tinggi kadar karbon dalam tubuh seseorang, maka semakin berkurang kadar hemoglobinnya.
Hemoglobin (Hb) adalah suatu metaloprotein yaitu protein yang mengandung zat besi di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh.
Anemia, menurutnya, adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin di dalam darah lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis kelamin. Gejala klinis anemia dapat berupa lesu, lemah, pusing, mata berkunang- kunang, dan wajah pucat.
Dalam pelaksanaan pengabmas, Ida Ayu Made Sri Arjani, S.IP., M.Erg., dibantu oleh anggota Cok. Dewi Widhya Hana Sundari, SKM. ,M.Si, Nyoman Mastra, SKM., S.Pd., M.Si., serta sejumlah mahasiswanya.
Pengabmas dilaksanakan pada Juni-Agustus 2024 mulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Kegiatan diikuti oleh 60 anggota pande besi sebagai kelompok sasaran, diawali dengan pemberian pre tes untuk mengetahui pemahaman tentang penyakit anemia.
Anggota kelompok pande besi diberikan edukasi/penyuluhan mengenai penyakit anemia. Materi penyuluhan antara lain pengertian penyakit anemia, faktor resiko/penyebab dan upaya pencegahannya.
Kegiatan disambut antusias oleh semua peserta, karena peserta menjadi lebih memahami tentang penyakit anemia dan upaya pencegahannya, kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan Hb.