Operasi Sikat Agung, Polresta Denpasar Gulung 15 Tersangka, Satu di Dor

(Last Updated On: )

DENPASAR -fajarbali.com |Operasi Sikat Agung 2020 telah berakhir. Operasi yang dimulai tanggal 23 Oktober hingga 7 November 2020 menyasar pelaku curat, curas, curanmor berhasil menggulung 12 tersangka dan 3 diantaranya target operasi (TO). Dari belasan pelaku, dua diantaranya pelajar SMP tergolong masih di bawah umur. 

Dalam rilis yang disampaikan Kapolresta Denpasar Kombespol Jansen Avitus Panjaitan didampingi Kasatreskrim Kompol Dewa Gede Putu Anom Danujaya mengatakan 15 tersangka pelaku kejahatan ini merupakan hasil tangkapan di sejumlah Polsek dan Polresta Denpasar dalam rangka Operasi Sikat Agung 2020. 

“Dalam Operasi Sikat Agung ini kami berhasil mengungkap 12 kasus dan 3 diantaranya TO. Pelaku 3 TO ini merupakan pelaku curat dan curanmor,” terang Kombes Jansen, Selasa (10/11/2020). 

Perwira yang pernah menjabat Wadireskrimsus Polda Papua Barat itu kembali menjelaskan, kasus lainnya adalah kasus non TO dengan 9 tersangka. Dimana 8 kasus curat dan 1 kasus curas dengan 15 tersangka semuanya laki-laki. 

“Dari 15 tersangka, dua diantaranya masih di bawah umur. Belasan pelaku terdiri dari 12 pelaku curat, 2 kasus curas dan 1 kasus curanmor,” ungkap perwira melati tiga dipundak itu. 

Diungkapkanya, dari belasan tersangka itu 1 diantaranya residivis bernama Muklis. Tersangka Muklis pada tahun 2017 ditangkap dalam kasus curanmor. “Dia ini (Muklis) merupakan target kita dalam operasi sikat ini,” tegasnya. 

Kombes Jansen melanjutkan, barang bukti hasil kejahatan para pelaku sudah diamankan. Berupa 3 sepeda dayung, 1 sepeda motor dan 8 handphone, sangkar dan seekor burung, laptop 2, pahat 1, tang listrik 1,” ujarnya.  

Mantan Wakapolres Badung itu menerangkan belasan pelaku sudah ditahan namun terkait kasus 2 anak dibawah umur masih berstatus pelajar SMP, sudah dilimpahkan ke Kejaksaan untuk menjalani proses persidangan. 

“Ada satu pelaku yang kami tembak kaki kananya (Ilham Sabri alias Bombom) karena saat ditangkap melakukan perlawanan. Dia ini security terlibat pencurian rumah dan vila,” ujarnya.  

Dijelaskanya, para pelaku ini melakukan tindakan kejahatan di masa pandemi tentunya karena faktor ekonomi. Tidak hanya faktor ekonomi, para pelaku ini melakukan aksinya karena tidak ada pekerjaan dan banyak yang di PHK. 

“Rata rata pelaku pemgganguran tidak ada pekerjaan. Seperti pelaku yang ditembak ini, dia dirumahkan dari pekerjaanya dan terpaksa mencuri untuk memenuhi kebutuhan hidup,” pungkasnya. (hen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Senator AWK Dilaporkan ke BK DPD RI oleh Forkom Taksu Bali Dwipa

Sel Nov 10 , 2020
(Last Updated On: ) DENPASAR -fajarbali.com |Setelah melakukan pertimbangan dengan matang, Forum Komunikasi (Forkom) Taksu Bali Dwipa yang terdiri dari 44 elemen organisasi di Bali akhirnya melaporkan senator Arya Wedakarna (AWK) ke Badan Kehormatan (BK) DPD RI, Selasa (10/11/2020) sore pukul 17.10 WIB. 

Berita Lainnya