MANGUPURA – fajarbali.com | Proyek Balai Benih Ikan (BBI) Badung yang terletak di Desa Baha, Kecamatan Mengwi tampak mulai tak terurus. Bahkan, mulai ditumbuhi semak-semak dan air kolam tampak berwarna hijau.
Pembangunan BBI itu sebenarnya sudah di rancang Pemerintah Kabupaten Badung sejak tahun 2019 lalu. Bahkan, proyek tersebut sempat ditinjau oleh Wakil Bupati Bupati Badung, I Ketut Suiasa.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Nyoman Suardana mengakui, proyek BBI tertunda. Lantaran, Pemkab Badung masih fokus dengan permasalahan wabah Covid-19. “Memang ada penundaan pekerjaan terkait pembangunan BBI Baha yang sebelumnya kita sudah rancang,” ujarnya Senin (11/5/2020)
Suardana mengungkapkan, saat ini anggaran Dinas perikanan Badung mengalami refocusing. Sehingga pembangunan BBI terpaksa harus tertundal. Ia pun tak menampik saat ini proses pengerjaan baru 40 persen. “Tahun depan tetap akan kami usulkan sehingga pembangunan itu (BBI,red) bisa dilanjutkan,” terangnya.
Pembangunan BBI tersebut terangnya lagi, tidak hanya diusulkan ke Pemkab Badung. Namun, juga ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. “Iya kita juga usulkan ke pusat. Semoga dapat anggaran dari pusat,” harapnya.
Pun demikian pembangunan rencananya akan dilanjutkan tahun 2020 ini dengan anggaran sebesar Rp 24 miliar lebih dengan melengkapi beberapa sarana dan prasarana yang belum terbangun di antaranya Pos jaga, rumah jaga, hatchery, gudang pakan dan mesin pelet, gudang pupuk kandang, tugu karang, garase, aula, asrama, Padmasana, kantor pengelola, gudang genset, kolam pemijahan/pemberokan, bak pengelolaan limbah dan innter court/taman.
Sebelumnya, pembangunan BBI tersebut juga sudah mulai dicicil. Hal itu lantaran adanya rasionalisasi anggaran di tahun 2019. Bahkan proyek BBI itu diprediksi menelan anggaran Rp 34 Miliar. Sebenarnya khusus untuk pekerjaan pembangunan BBI Baha sebesar Rp 9,9 miliar lebih, dengan nilai HPS Rp 9,9 miliar lebih. Sedangkan nilai kontrak kegiatannya adalah Rp 6,8 miliar lebih. Namun terjadi rasionalisasi anggaran menjadi Rp 6,1 miliar lebih di tahun 2019.(put).