DENPASAR-fajarbali.com | Sanur, Bali menjadi tuan rumah bagi Musyawarah Kerja Nasional (Muskernas) dan Kegiatan Ilmiah Tahunan (KIT) Hisfarma 2025 yang berlangsung dari tanggal 8 hingga 11 Mei 2025. Acara ini menjadi wadah penting bagi para apoteker di Indonesia untuk berdiskusi dan meningkatkan kompetensi mereka, sejalan dengan upaya transformasi kesehatan menuju Indonesia Emas 2045.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam sambutannya menekankan betapa krusialnya peran 173.000 apoteker di Indonesia dalam memastikan akses obat-obatan yang aman dan bermutu, memberikan pelayanan yang tepat termasuk penggunaan antibiotik, serta berkontribusi dalam pengembangan obat-obatan terbaru dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Rangkaian acara Muskernas dan KIT Hisfarma 2025 tidak hanya diisi dengan kegiatan ilmiah seperti seminar nasional dan workshop internasional, tetapi juga aksi nyata melalui kegiatan bakti sosial (baksos) yang diadakan di Pantai Matahari Terbit, Sanur, pada Minggu, 11 Mei 2025. Baksos ini meliputi pelayanan kesehatan gratis seperti pemeriksaan umum, gigi, mata, IVA check, serta kegiatan donor darah. Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Hisfarma dalam memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat.
Ketua Pengurus Pusat Hisfarma, apt. Surya Wahyudi S.Si, MM.Kes, menjelaskan bahwa Hisfarma sebagai Himpunan Seminat Farmasi Komunitas dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) menghimpun para apoteker yang berpraktik di lebih dari 26.658 apotek dan 10.000 klinik di seluruh Indonesia. Muskernas dan KIT kali ini dihadiri oleh lebih dari 700 apoteker, menunjukkan antusiasme dan semangat para profesional farmasi untuk terus mengembangkan diri.
Lebih lanjut, Surya Wahyudi menyampaikan bahwa baksos diawali dengan jalan santai sekaligus bersih-bersih pantai dan pelepasan tukik, diikuti dengan pelayanan kesehatan. Tema yang diusung, ‘Advancing Community Pharmacy Practice, Grow Together Success Together’, mengajak para apoteker untuk bersama-sama memasuki era baru dalam praktik kefarmasian, di mana keberhasilan tidak hanya diukur dari aspek bisnis, tetapi juga dari kemampuan memberikan pelayanan klinis yang unggul dengan mengedepankan nilai-nilai humanis.
“KIT dan Muskernas Hisfarma 2025 juga menjadi respons atas tuntutan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, yang menuntut apoteker untuk mengembangkan kompetensi multidimensi. Kompetensi ini mencakup aspek klinis dalam pemberian terapi obat yang tepat demi keselamatan pasien, pengelolaan aspek bisnis untuk keberlanjutan operasional, serta penerapan nilai-nilai humanis dalam berinteraksi dengan pasien,” jelasnya.
Ketua Pengurus Daerah Hisfarma Bali, apt. Ayu Suryaningsih, menyampaikan terima kasih kepada Hisfarma pusat atas kolaborasi dalam menyelenggarakan kegiatan ini, melibatkan apoteker dari seluruh Indonesia dan bahkan menghadirkan pembicara dari luar negeri. “Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengenalan masyarakat terhadap peran apoteker, sehingga masyarakat lebih memahami pentingnya berkonsultasi dengan apoteker terkait obat-obatan yang digunakan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, mengapresiasi kontribusi Hisfarma di Bali selama tahun 2025, terutama dalam kegiatan berbagi dan berbakti melalui sumbangan obat-obatan. Ia menyambut baik baksos yang menyentuh langsung masyarakat dan berharap melalui Muskernas dan KIT Hisfarma 2025, Hisfarma dapat terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Secara keseluruhan, Muskernas dan KIT Hisfarma 2025 di Bali tidak hanya menjadi ajang peningkatan kompetensi para apoteker, tetapi juga momentum untuk menunjukkan peran aktif dan kontribusi nyata apoteker dalam pelayanan kesehatan masyarakat melalui kegiatan bakti sosial yang bermanfaat. (M-001)