Teknas

Murid Baru dari Luar Bali Bergabung di Spenas dan SMK Teknas

FOTO: PEMBUKAAN MLPS serentak SMP Nasional dan SMK Teknologi Nasional Denpasar, Senin (10/7).

 

DENPASAR – fajarbali.com | Dua sekolah di bawah naungan badan hukum Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar, yakni SMP Nasional (Spenas) dan SMK Teknologi Nasional (Teknas) memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru TA 2023/2024 di sekolah setempat, Senin (10/7).

Jumlah peserta didik baru tahun ini relatif stabil di banding tahun-tahun sebelumnya. Menariknya, kedua sekolah swasta itu menjadi pilihan pertama bagi murid-murid baru yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.

Misalnya, DKI Jakarta, Jawa Timur hingga NTT. Berbekal informasi dari internet dan media massa, mereka langsung mendaftarkan diri ketika pindah ke Bali.

Salah satunya, Raihan Sebastian Efendi dari SMP Negeri 2 Jatiroto, Lumajang, Jawa Timur yang memilih berlabuh di SMK Teknas. Meski baru bergabung, Raihan yakin memulai masa depan cerahnya di sekolah tersebut.

Dikonfirmasi di sela pembukaan MPLS, Kepala Spenas Ni Putu Supadmi, S.Pd., menjelaskan, stabilitas perolehan peserta didik baru merupakan parameter menjaga kepercayaan masyarakat. Spenas sebagai salah satu SMP swasta tertua di Kota Denpasar sejak didirikan memang dikelola secara profesional oleh tokoh pendidikan.

Hal ini bisa dibuktikan dari fasilitas, sarana, prasarana dan lingkungan belajar yang memadai. "Misalnya dari segi gedung. Kami punya gedung sangat megah. Jarang ada sekolah swasta yang punya seperti ini," jelas Supadmi sembari berterima kasih kepada orangtua yang mempercayakan pendidikan buah hatinya di Spenas.

Senada, Kepala SMK Teknas Ni Wayan Parwati Asih, S.Pd., M.Pd., mengucapkan selamat datang bagi peserta didik barunya. Target perolehan siswa baru di sekolah yang dipimpinnya ini juga relatif sama dengan tahun lalu.

Soal materi MPLS, lanjut pemilik sapaan karib Agek ini, meliputi pencegahan penyalahgunaan narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Denpasar, dari Kepolisian, industri hingga psikolog.

Agek memastikan, MPLS bebas dari praktik perploncoan. "Yang kita bangun pertama kali adalah persepsi mereka dari SMP ke jenjang berikutnya," jelasnya.

Jurusan yang paling diminati, kata Agek, adalah Multimedia dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Kedua jurusan tersebut memang erat kaitannya dengan anak-anak muda yang notabene lahir di zaman digital.

Agek memastikan, peserta didik baru tidak salah memilih SMK Teknas karena berbagai keunggulan yang dimiliki. Salah satunya terkoneksi dengan D2 Fast Track di semua jurusan bekerja sama dengan Politeknik Negeri Bali (PNB).

Bendahara Perdiknas, Ketut Gede Sri Divya Tuvoly Amararaja menyampaikan, lingkungan sekolah adalah tempat dimana para peserta didik akan tumbuh dan berkembang, kalian (peserta didik,red) akan diberikan peluang untuk mengeksplorasi minat dan bakat untuk mengembangkan keterampilan baru.

Lebih lanjut dikatakan, pendidikan bukan hanya tentang mencapai nilai yang baik, tetapi juga menjadi pribadi yang baik dan berkotribusi positif bagi masyarakat, pribadi yang mencerminkan karakter generasi emas Indonesia.

“Saya yakin dengan pengalaman yang panjang, SMP Nasional dan SMK Teknologi Nasional memiliki tim luar biasa yang sangat berdedikasi untuk membantu kalian meraih  potensi tertinggi. Mereka siap membantu dan mendukung kalian dalam perjalanan pendidikan,” imbuhnya.

Bendahara Perdiknas pun mengajak para peserta didik baru untuk mengambil peran aktif dalam pengalaman di Spenas untuk menjadi siswa yang pro aktif berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler atau pun organisasi siswa lainnya.

“Gunakana waktu kalian di sini untuk mengeksplorasi minat dan bakat kalian. Dan juga sangat penting menjaga lingkungan sekolah, setiap individu mempunyai peran untuk menjaga kebersihan, kemanaan dan ketertiban sekolah,” pungkasnya. (Gde)

Scroll to Top