AMLAPURA-fajarbali.com | Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Perwakilan Bali Komang Merta Jiwa (Sejiwa), menghadiri Karya Ngaben Massal gabungan enam dadia Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas (AGP-AG) se-Kecamatan Manggis, bertempat di Bale Payadnyan, Banjar Kaler, Desa Antiga, Manggis, Karangasem, Senin (30/6/2025).
Merta Jiwa yang didampingi sejumlah pengurus organisasi pencak silat Kertha Wisesa, memuji semangat gotong royong warga AGP-AG yang dilandasi spirit Bakti, Satya, Wirang.Â
Spirit tersebut, menurut Sejiwa, adalah contoh kecil implementasi persatuan di lingkup keluarga (dadia). Jika diterapkan lebih luas, maka akan terwujud Bali yang benar-benar santih (damai).
Selain itu, gotong royong saat melakukan upacara besar juga mampu meringankan beban warga. Sebab jika ngaben dilakukan sendiri-sendiri tentu menelan lebih banyak biaya.Â
"Saya sangat bangga dengan Semeton Gajah Para Getas di sini. Semangat persatuannya luar biasa. Saya sebagai perwakilan rakyat Bali sekali lagi sangat bangga," ucap Sejiwa.Â
Ia menitipkan semangat persatuan ini tetap kokoh. Generasi tua menjadi contoh dan generasi muda mengikuti ke depannya. "Jangan sampai persatuan semeton ini mudah terpecah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Lanjutkan," tegasnya.Â
Lebih lanjut, Sejiwa yang turut mepunia mendoakan agar dudoan karya berlajan lancar sidha sidhaning don hingga tahap akhir, sesuai harapan. Dengan demikian, ia yakin para leluhur yang diupacarai pun akan memberikan jalan terbaik bagi keturunannya yang telah ma-yadnya dengan iklhas.Â
Ketua Panitia Ngaben Massal AGPG-AG Kecamatan Manggis 2025 I Wayan Mara, menjelaskan, ngaben massa ini diikuti enam dadia dengan 163 sawa (jenazah). Puncaknya berlangsung 4 Juli 2025 di Setra Desa Adat Angantelu.
Setiap sawa, dikenakan biaya Rp8 juta rupiah. Dengan biaya terjangkau tersebut, dianggarkan untuk ngaben, ngeroras, nelu bulanin dan mepandes untuk seluruh warga peserta ngaben.Â
"Jadi itu sudah paket komplit. Kalau ngambil upacara sendiri bisa habis puluhan juta. Inilah tujuan kami menggelar ngaben massal untuk meringankan beban warga dan memupuk persatuan," jelas Mara.Â
Setelah karya usai, pihaknya akan melakukan evaluasi. Jika berjalan lancar, karya ngaben massal ini akan dilanjutkan tiap 7 tahun sekali, dengan target peserta sembilan dadia. Sebab ada sembilan dadia AGP-AG di Wilayah Desa Angantelu-Gegelang.
Untuk prosesi puncak ngaben, pihaknya menggunakan sarana Bade Tumpang Sia (9) dan patulangan Singa Agung. Pihaknya pun memohon permakluman jika saat Hari-H, situasi lalu lintas di wilayah tersebut terganggu.