DENPASAR -fajarbali.com |Tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee di perairan Selat Bali Pelabuhan Gilimanuk, pada Selasa 29 Juni 2021 malam, menyisahkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Tercacat, dari 57 korban yang tenggelam terdapat 7 penumpang yang tewas, dua diantaranya kakak beradik tinggal di Sidakarya Denpasar Selatan.
Dua kakak beradik yang tewas dalam kecelakaan laut KM Yunicee yakni Alifiah Putri Sugiarti (19) dan Bagas Putra Sugiarto (17) tinggal di Jalan Graha Wisata Nomor 6 Sidakarya, Denpasar Selatan. Jenasah keduanya dikubur di Setra Bugis Jalan Sidakarya Denpasar Selatan.
Sebagaimana diinformasikan, jenasah kedua kakak beradik itu dievakuasi dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Setra Bugis di Jalan Pendidikan Sidakarya, Denpasar Selatan, pada Rabu 30 Juni 2021. Setibanya di Setra Bugis jenasah langsung dimandikan disaksikan oleh pihak keluarga. Jenasah keduanya dikuburkan setelah waktu ashar.
Menurut tukang gali kubur, Amin mengatakan bahwa jenasah kedua kakak beradik itu dikuburkan dalam dua liang lahat terpisah. “Ya pak, kuburannya terpisah,” ungkapnya Rabu 30 Juni 2021.
Sementara dalam penguburan tersebut pihak keluarga serta teman sekolahnya datang melayat untuk ikut menghantarkan keduanya ke peristirahatan terakhirnya.
Dari informasi dilapangan, sebelum kejadian, kedua kakak beradik itu berangkat ke Jember Jawa Timur menuju Denpasar mengendarai satu mobil Toyota Rush. Di dalam mobil, ada ibunya, Dewi Sulistiana, dan bapaknya Sugianto (40), beserta seorang supir.
Namun pascakejadian tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali Gilimanuk, pada Selasa 29 Juni 2021, kedua korban tidak bisa diselamatkan, sedangkan kedua orangtuanya lolos dari maut. Sementara sang supir masih belum ditemukan tim gabungan Basarnas. (Hen)